Liverpool vs Chelsea menjadi sajian paling menarik jagat sepakbola pada akhir pekan mendatang. Selain menyajikan duel syarat gengsi antara dua kesebelasan raksasa Premier League, laga ini juga menyajikan adu pukul dua mastermind sepakbola, Arne Slot vs Enzo Maresca. Keduanya sedang dalam tren bagus dan sama-sama mengincar kemenangan di laga ini.
Liverpool sedikit diunggulkan karena mereka akan bermain di Anfield yang notabene punya keangkeran tersendiri buat lawan-lawannya. Namun, Chelsea di sisi lain baru menemukan sentuhan mematikan bersama sang manajer barunya, Enzo Maresca. Klub asal London kini bertransformasi menjadi sebuah kesebelasan yang tajam dan bisa menciptakan gol dari banyak situasi.
Di sisi lain, menyaksikan Maresca dan Slot adalah sebuah fenomena yang menakjubkan karena keduanya sejatinya adalah pelatih-pelatih baru di EPL. Namun, Slot dan dan Maresca langsung bisa beradaptasi dengan skuad baru yang belum genap satu musim mereka tangani. Lantas, siapa yang akan menang dalam adu pukul ini? Simak previewnya!
Naik Daun di Musim Pertama
Arne Slot dan Enzo Maresca adalah sebuah fenomena unik dan menarik dalam dunia sepakbola. Bagaimana tidak, dua pelatih berkepala pelontos ini sejatinya adalah pelatih baru di kasta tertinggi sepakbola Inggris.Â
Namun begitu, keduanya langsung berhasil menerapkan ide dan filosofi di klub barunya masing-masing.
Di Liverpool, kepergian Jurgen Klopp sempat membuat tanda tanya besar perihal kemungkinan klub kembali ke era kelam sebelum sang manajer tiba. Kedatangan Arne Slot nyatanya tidak mengubah stigma miring terhadap The Reds itu.Â
Namun, sang mantan pelatih Feyenoord pada akhirnya membuktikan bahwa dirinya bukan pelatih kacangan.
Liverpool arahan Slot menjalani start sempurna lewat torehan tiga kemenangan dari tiga laga pembuka. Sempat tumbang melawan Nottingham Forest, The Reds tancap gas lagi setelahnya. Pasukan Arne Slot saat ini kembali meraih catatan sempurna, enam kemenangan dalam enam pertandingan terakhirnya.
Chelsea di sisi lain mengalami situasi transisi yang serupa dengan Liverpool. Kepergian dramatis Mauricio Pochettino dari kursi manajerial membuat Chelsea bergerak cepat menunjuk Enzo Maresca.Â
Meski sempat menjalani awal musim yang sedikit shaky, Maresca pada akhirnya mampu menemukan racikan terbaiknya untuk pasukan The Blues.
Meski lawan yang dihadapi kali ini adalah pemuncak klasemen, Chelsea harusnya tidak gentar. Pasalnya, pasukan Maresca membawa modal tujuh laga tak terkalahkan di semua ajang. Namun bedanya, jika Liverpool berhasil melewati enam laga terakhirnya dengan rekor selalu menang, Chelsea imbang dua kali dan hanya menang lima kali.
Liverpool Paling Disiplin di Premier League
Menggantikan seorang pelatih dengan filosofi yang sudah mendarah daging dalam sebuah klub seperti yang terjadi pada seorang Jurgen Klopp tentu bukan perkara mudah. Namun, Arne Slot setidaknya punya pola pikir yang mirip dengan sang juru taktik Jerman. Itulah yang membuat Liverpool versi Slot tidak jauh berbeda dengan Klopp perihal kedisiplinan.
Melihat bagaimana tim ini bermain, layak dikatakan kalau Liverpool adalah tim paling disiplin soal permainan di EPL musim ini. Gaya main Slot yang cenderung memancing lawan adalah gaya main yang benar-benar menakutkan. Pasalnya, dengan gaya main seperti ini, Slot kerap membuat organisasi lawan hancur dan menghukumnya dengan cara paling menyakitkan.
Menyoroti lini belakang, layak dikatakan pula kalau Slot telah membangun tim dengan pertahanan paling kokoh di EPL, setidaknya untuk musim 2024/2025. Perlu diingat, Liverpool besutan Slot belum kebobolan di tiga laga  awalnya.Â
Sampai sekarang, rekor pertahanan oke itu masih melekat dalam diri klub berlogo Liver Bird itu.
Liverpool kebobolan empat kali dan mencatat enam clean sheet dari 10 laga terakhir, menurut catatan The Athletic. Jumlah ini setara dengan capaian 27 laga terakhir mereka di musim 2024/2025. Singkatnya, permainan yang diusung Arne Slot telah mengubah Liverpool menjadi sebuah tim dengan organisasi pertahanan yang lebih disiplin.
Catatan tambahan, pertahanan Liverpool hanya kebobolan dua kali dari tujuh laga yang dimainkan di EPL. Ini membuat The Reds menjadi tim dengan pertahanan yang paling sulit dibobol sepanjang musim 2024/2025 bergulir.Â
Di sisi lain, catatan 13 gol di musim ini juga membuktikan, walau pertahanannya solid, Liverpool tetap tidak kesulitan menemukan tajinya di sektor depan.
Maresca dan 1001 Cara Mencetak Gol
Ketika sebuah tim pantas disebut sebagai tim terbaik dalam urusan bertahan, maka hal paling menarik untuk dinantikan dari tim tersebut pastilah momen ketika mereka bertemu tim dengan produktivitas paling oke di kompetisi yang sama. Chelsea adalah sang penantang tepat buat Liverpool yang sedang berada dalam kondisi demikian.
Dihadapkan dengan problem klasik The Blues yang selalu kesulitan menemukan penyerang-penyerang haus gol, Enzo Maresca secara perlahan mencari solusi atas masalah tersebut. Pada akhirnya, mantan asisten Pep Guardiola itu menemukan solusinya.Â
Chelsea kembali ia sulap menjadi tim yang produktif dalam urusan mencetak gol.
Angka 16 gol yang sudah dicetak Chelsea sepanjang musim 2024/2025 Premier League bergulir, agaknya bisa jadi gambaran seberapa produktifnya The Blues era Maresca. Untuk urusan mencetak gol, Chelsea hanya kalah dari Manchester City yang telah mengepak 17 gol sejauh ini.Â
Dengan catatan demikian, layak menyebut bahwa Chelsea adalah tim paling berbahaya dalam urusan menyerang sejauh ini.
Mungkin, kalau tolak ukur berbahaya itu diukur dari banyaknya gol, City lebih unggul di sini. Tapi, kalau tolak ukurnya adalah variasi, Chelsea jelas unggul. The Blues yang musim lalu begitu tergantung pada Cole Palmer, kini telah menemukan outlet-outlet gol lainnya.Â
Bisa dari Noni Madueke, Nico Jackson, atau bahkan Jadon Sancho yang baru saja bergabung.
Menilik catatan Transfermarkt, 27 gol yang telah dicetak Chelsea musim ini, tercatat lahir dari delapan pemain berbeda. Cole Palmer yang musim lalu memborong mayoritas gol The Blues kini ada di urutan ke-3. Catatannya bahkan kalah produktif dari Christopher Nkunku yang notabene bukan pilihan utama untuk Premier League.
Setidaknya, catatan tersebut menunjukkan kalau Maresca kini punya 1001 cara untuk mencetak gol, tidak cuma mengandalkan Cole Palmer sebagai tulang punggung. Bahkan ketika Palmer dimatikan, atau tidak bermain sama sekali, Chelsea tidak kesulitan kreasikan gol.
 Masih ada pemain-pemain seperti Madueke dan Jackson yang siap menggantikan peran Palmer sebagai outlet gol kalau diperlukan.
Adu Pukul Terstruktur Dua Mastermind Sepakbola
Melihat bagaimana filosofi dan visi yang berhasil diterapkan untuk Liverpool dan Chelsea, tidak berlebihan rasanya menyebut Slot dan Maresca adalah dua mastermind sepakbola. Lebih dalam, kalau melihat betapa ofensifnya permainan keduanya, laga Liverpool vs Chelsea menjanjikan adu pukul antara dua raksasa, tetapi dengan strategi terstruktur dan bukan asal hajar.
Liverpool biasanya memainkan taktik yang memancing lawan keluar duluan untuk menyerang. Chelsea di sisi lain adalah tim yang suka menyerang. Namun, tak dapat dikesampingkan bahwa The Blues punya struktur yang rapi di bawah Maresca.Â
Pemosisian pemain yang tepat menjadi kunci sekaligus catatan buat Arne Slot, bahwa Chelseanya Maresca bukanlah tim yang mudah terpancing oleh sistem permainan yang diperagakan olehnya.
Semua orang berpikir kalau sebuah tim ingin menghentikan Chelsea, maka kuncinya adalah mematikan Cole Palmer. Pasalnya, mantan bintang Man City itulah aktor utama di balik lahirnya banyak gol Chelsea.Â
Namun, kembali lagi ke poin prosuktivitas Chelsea, tim bentukan Maresca tidak sebegitu bodohnya membiarkan permainan mereka rusak hanya karena lawan mematikan Palmer. Masih ada banyak pemain untuk diandalkan, termasuk Madueke, Jackson, bahkan Sancho.
Liverpool dikenal memiliki lini tengah super kuat yang memang menjadi kunci dalam permainan Slot-Ball. Namun sebagai catatan, gelandang-gelandang Liverpool juga akan berhadapan dengan tim dengan lini tengah yang sama tangguhnya.Â
Chelsea punya Moises Caicedo yang performanya kini sedang bagus bersama Maresca. Belum lagi, Maresca kerap merespon tim-tim yang berusaha melakukan overload lini tengah, dengan memainkan skema inverted full-back, entah dari sisi kanan, maupun sisi kiri.
Arne Slot sadar kalau permainan Chelsea sangat bergantung pada sisi sayap. Namun, Slot juga harus sadar bahwa para pemain Chelsea juga bisa melakukan tusukan-tusukan berbahaya dari tengah, apabila mereka terlalu renggang menjaga area kelebaran.Â
Intinya, Slot harus ekstra hati-hati mempersiapkan strategi untuk meredam Chelsea yang lagi moncer-moncernya bareng Maresca.
Siapa Bakal Menangkan Adu Taktik?
Arne Slot dan Enzo Maresca tidak hanya mirip secara penampilan. Keduanya juga ambisius menatap laga di Anfield, serta sama-sama berpandangan kalau laga ini adalah laga penting yang harus dimenangkan. Namun di sisi lain, pribadi keduanya yang sama-sama taktis, setidaknya membuat Slot dan Maresca yang memahami karakterisitik lawan masing-masing, tidak mau gegabah mengambil keputusan di laga nanti.
Dalam konferensi persnya, Slot bilang ke media bahwa Chelsea adalah rival paling berat yang akan mereka hadapi di musim ini. Pelatih asal Belanda itu mengatakan kalau laga ini adalah penentu kelayakan Liverpool di papan atas. Untuk itulah, ia optimis menatap laga kontra Chelsea yang berpotensi menghadirkan momen-momen menarik.
Maresca, di sisi lain selalu antusias menyambut laga melawan tim-tim besar, terutama laga melawan Liverpool di Anfield. Pelatih asal Italia itu bilang kalau Liverpool bisa saja hadir mengejutkan.Â
Ia paham kalau status Chelsea relatif tidak diunggulkan pada laga di Anfield nanti. Namun, dengan strategi yang sudah ia persiapkan, Maresca punya target menggondol poin di markas Liverpool itu.
Jadi, untuk berbagai alasan, laga Liverpool vs Chelsea adalah laga yang sangat sayang untuk dilewatkan. Bagaimanapun, profil kedua tim bersama sang arsitek baru masing-masing telah menjanjikan sesuatu yang menarik. Ada potensi adu pukul alias saling berbalas serangan untuk laga yang akan tersaji di Anfield nanti.
Ideologi Slot dengan cara main memancing lawan dan transisi cepat yang mengandalkan tenaga ekstra dari para gelandangnya telah terbukti ampuh membawa Liverpool ke puncak klasemen.Â
Sementara itu, ide Maresca yang berhasil membawa Chelsea pada permainan lebih kolektif, perlahan mulai mengangkat citra The Blues kembali ke papan atas. Bagaimana menurutmu? Siapa kira-kira yang akan memenangkan adu taktik dan adu pukul di Anfield nanti?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H