Mohon tunggu...
Fatih Husni
Fatih Husni Mohon Tunggu... -

Santri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tasawuf dan Para Tokoh Sufi di Nusantara

16 April 2018   05:47 Diperbarui: 16 April 2018   05:57 7355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tasawuf sebagai khazanah islam adalah ajaran, sikap atau ideologi. Dalam literatur tasawuf, seringkali kata 'Tasawuf' dikait-kaitkan dengan Hadis Jibril yang masyhur. Menurut sebagian sejarawan tasawuf (muarrikh at-Tasawuf), tasawuf adalah implementasi dari Ihsan yang merupakan pokok agama; Islam, Iman, Ihsan dan Ammarat as-Sa'ah (tanda-tanda kiamat).

Dengan demikian, tasawuf merupakan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah Saw. atau dalam kata lain, Rasulullah Saw. selain mengajarkan Iman (Tauhid) dan Islam (Syari'at) juga mengajarkan Ihsan (Tasawuf). Semua ajaran itu diajarkan kepada para sahabatnya. Lalu, dari para sahabat, diajarkan kepada para tabi'in. Dari tabi'in kepada murid-muridnya, dan seterusnya, hingga sampai kepada kita hari ini. Terkhusus tasawuf, peran dan jasa para tokoh sufi nusantara adalah penunjang utama ajaran itu bisa sampai kepada kita.

Sufi pertama indonesia yang karangannya sampai kepada kita adalah Syekh Hamzah Fansuri. Fansur merupakan istilah orang arab untuk menyebut kota Barus, sebuah kota kecil yang terletak disekitar pantai barat Sumatera. Terletak antara Sibolga dan Singkel. Gagasan-gagasan Hamzah Fansuri tentang tasawuf banyak diungkapkan melalui bai-bait syair yang di kemudian hari banyak diinterpretasi oleh murid beliau, Syamsuddin (w. 1630).

Kisah perjalanan Syekh Hamzah Fansuri banyak ia ceritakan sendiri dalam karya-karyanya. Diantaranya, ia mengaku pernah berkunjung ke Makkah-Madinah, al-Quds, Baghdad dan Ayuthia. Mazhab bertasawuf Hamzah Fansuri ditengarai berafiliasi kepada Tarekat Qodiriyah yang didirikan oleh Syekh Abdul Qodir al-Jilani, tokoh sufi tersohor yang dalam bidang fikih bermazhab hambali. Dalam salah satu karyanya, Syekh Hamzah (wafat sekitar 1590) mengatakan bahwa ia mendapat sanad Tarekat Qodiriyah saat kunjungannya ke Baghdad. Entah pada tahun berapa, tidak ada keterangan pasti. Yang jelas, data ini menunjukkan bahwa Hamzah Fansuri adalah orang indonesia pertama yang diketahui menganut Tarekat Qodiriyah.

Sosok lain yang mengajarkan ajaran tasawuf di indonesia adalah murid Syekh Hamzah Fansuri, Syekh Syamsuddin (w. 1630). Konon, beliau adalah orang yang merumuskan konsep Martabat Tujuh yang populer dalam sejarah sufi nusantara. Ajaran Martabat Tujuh Syamsuddin ini oleh Syekh Nuruddin ar-Raniri dikelompokkan ke dalam ajaran wujudiyah yang benar. Disamping ada pula ajaran serupa yang menyimpang. Hal ini disebutkan dalam kitab beliau, Hujjatus Siddiq li alfadzi al-Zindiq.

Mengenai mazhab Syamsuddin dalam bertasawuf, tidak ada data yang secara pasti menyebutkan beliau berafiliasi pada aliran tarekat tertentu. Namun, konsep Martabat Tujuh yang digagasnya diyakini merupakan ajaran yang berasal dari Syekh Muhammad Burhanpuri, tokoh pengarang at-Tuhfah al-Mursalah ila Ruhi an-Nabi. Sedangkan Burhanpuri sendiri bermazhab tarekat Syattariyah yang sempat populer di bumi nusantara pada rentang abad ke 16 masehi.

Selanjutnya, Syekh Nuruddin ar-Raniri. Sosok sufi yang bernama lengkap Nuruddin bin Ali bin Hasanji ini berasal dari keluarga Ranir, kemonitas arab yang berada di Gujarat, India. Beliau wafat sekitar tahun 1658 M.  Ibu beliau adalah wanita melayu asli yang dipersunting oleh ulama imigran dari Hadramut, Yaman, Syekh Ali ar-Raniri.

Dari tanah Aceh beliau terkenal di timur-tengah sebagai tokoh sufi yang menentang keras ajaran Wahdatul Wujud. Hal ini bisa terbaca jelas dari karya beliau yang sangat menentang ajaran kemanunggalingan makhluk dengan penciptanya tersebut. Selain itu, juga sebagai seorang faqih bermazhab syafi'i (menurut sebagian sumber), teolog, ahli hadis, sejarawan dan ahli perbandingan agama.

Selanjutnya, Syekh Abdur Rauf Singkel, sosok sufi kontroversial yang ajarannya banyak menuai kontroversi. Tercatat Abdur Rauf sempat belajar ke Makkah-Madinah selama 19 tahun dengan ulama-ulama ternama, semisal Syekh al-Qusyayi, Syekh al-Kurani dan yang lainnya. Sekitar tahun 1661 M, Syekh Abdur Rauf Singkel kembali ke  indonesia. Di Aceh, beliau masyhur sebagai ahli fiqih dan tasawuf yang mengajarkan Tarekat Syattariyah. Metode penempaan diri yang diajarkan Syekh Abdur Rauf adalah pembacaan dzikir dan wirid Tarekat Syattariyah. Ajaran beliau ini meyebar luas ke daerah sumatera dan jawa atas jasa murid-muridnya, diantaranya Burhanudin Ulakan dan Muhyidin yang berasal dari Pamijahan.

Di makassar, Syekh Yusuf al-Makassari merupakan salah seorang ulama yang menyebarkan Tarekat Naqsyabandiyah. Beliau menulis sebuah karya tentang tarekat ini, bertajuk ar-Risalah an-Naqsyabandiyah. Beliau juga ulama indonesia pertama yang yang menyebut tarekat dalam karyanya. Dalam beberapa manuskrip, disebutkan bahwa Syekh Yusuf al-Makassari berguru kepada tokoh Naqsyabandi di Yaman, Syekh Abdul Baqi. Namun, dalam catatan lain beliau ditengarai berguru kepada Syekh al-Kurani di Madinah. Sedangkan Syekh al-Kurani sendiri, justru mengajarkan Tarekat Syattariyah kepada Syekh Abdur Rauf Singkel.

Selain Tarekat Naqsyabandiyah, Syekh Yusuf al-Makassari juga mendapat ijazah Tarekat Khalwatiyah. Hal itu terjadi ketika beliau belajar di Damaskus. Di Sulawesi, tarekat ini masyhur dinisbatkan kepada Syekh Yusuf melalui salah seorang murid beliau, Syekh Abdul Basir ad-Dharir al-Khalwati atau yang terkenal dengan julukan Tuang Rappang I Wodi. Hingga sekarang, ajaran Khalwatiyah rumusan Syekh Yusuf al-Makassari terus berkembang di daerah Selawesi Selatan, terkhusus di kalangan bangsawan Makassar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun