Penulis: Felix.
Dalam upaya mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG Surabaya) berperan aktif dalam meningkatkan daya saing UMKM Ninakoe. Program pendampingan yang dilakukan di Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, telah memberikan dampak positif bagi UMKM tersebut. Program ini dilaksanakan pada tanggal 13-17 sebagai bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung dari tanggal 10-21 Juli 2024.
Melalui kerja sama yang erat antara mahasiswa UNTAG Surabaya dan UMKM Ninakoe, telah dilakukan langkah-langkah konkret untuk mendukung pengembangan UMKM lokal. Mahasiswa dari sub-kelompok yang terlibat dalam pendampingan ini mengidentifikasi beberapa masalah utama yang dihadapi oleh UMKM Ninakoe, termasuk kurangnya struktur dalam manajemen keuangan dan kurangnya pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran.
Dengan pemahaman akan tantangan-tantangan tersebut, para mahasiswa merancang program pendampingan yang mencakup berbagai langkah strategis. Mulai dari pelatihan manajemen keuangan yang terstruktur, implementasi teknologi QR code untuk pembayaran digital, hingga optimalisasi penggunaan media sosial Instagram sebagai alat pemasaran. Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, promosi pemasaran, dan kemudahan akses bagi pelanggan UMKM Ninakoe.
Fatih dan Felix, adalah mahasiswa yang terlibat dalam program pendampingan, menyatakan bahwa kolaborasi ini telah membuahkan hasil yang signifikan. "Pendampingan kami dalam pengelolaan keuangan, implementasi QR code, dan penggunaan media sosial telah membantu UMKM Ninakoe untuk meningkatkan efisiensi dan visibilitasnya," ujarnya.
Bu Nina, pemilik UMKM Ninakoe, menyambut baik pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa UNTAG Surabaya. Dengan adanya kerjasama ini, UMKM Ninakoe dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan kemudahan bertransaksi, serta memperkuat citra dan kepercayaan konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan.
Melalui upaya kolaboratif antara mahasiswa dan UMKM, diharapkan UMKM Ninakoe dapat terus berkembang dan bersaing secara efektif di pasar yang semakin kompetitif. Pendampingan ini juga berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan UMKM dalam memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk meningkatkan daya saing, sehingga Ninakoe dan UMKM lainnya diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Dengan demikian, kolaborasi antara mahasiswa KKN dan UMKM seperti pada kasus UMKM Ninakoe menjadi contoh nyata bagaimana pendampingan dalam aspek manajemen keuangan dan pemasaran digital dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H