Pengertian dan Contoh Sosialisasi Primer dan Sekunder
1. Sosialisasi primer
Sosialisasi primer merupakan sosialisasi yang terjadi dalam lingkup kecil, secara sederhana titik sosialisasi primer terdiri dari individu pada lingkungan keluarga seperti ayah, ibu, kakak dan sebagainya. Sosialisasi ini adalah dasar pertama setiap individu sejak ia lahir. Dengan ketentuan yang tidak dapat diubah atau dipilih karena kita tidak bisa memilih di mana kita akan dilahirkan atau dibesarkan. Dalam sosialisasi jenis ini, kita sebagai individu memiliki peran pertama yaitu sebagai seorang anak kemudian sebagai seorang kakak dan seterusnya.
Contoh sosialisasi primer:
- Sejak bayi kita tidak bisa melakukan apapun namun dengan pengajaran dari orang tua akhirnya kita bisa berbicara, makan, dan berjalan.
- Sebagai seorang anak kita memiliki peran untuk patuh dan membantu orang tua di rumah.
2. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder merupakan sosialisasi yang terjadi dalam lingkup luas di luar sosialisasi primer terdiri dari individu dengan individu lain dan individu dengan masyarakat lain seperti tetangga, kerabat jauh, rekan kerja, teman sekolah, dan lainnya. Disosialisasi sekunder ada dua proses yang terjadi sebagai bagian dari proses sosialisasinya, yaitu:
Resosialisasi, bermakna pencarian jati diri individu dengan/karena pengaruh masyarakat sekitar. Contohnya sebagai seorang anak di keluarga adakalanya kita dimanja, namun karena disosialisasi sekunder memiliki ruang lingkup yang lebih luas maka seharusnya kita bersikap tidak manja dan mandiri.
Desosialisasi bermakna penghilangan/pencabutan terhadap apa yang sebelumnya menjadi milik kita. Contohnya kepala daerah hanya menjabat selama 5 tahun, maka setelah 5 tahun jabatannya akan ditarik atau digantikan oleh orang lain karena sudah lewat masa jabatannya
Sumber Referensi:Â
 Pengantar Sosiologi (Edisi 2) Parwitaningsih