Mohon tunggu...
Fatih AbAz
Fatih AbAz Mohon Tunggu... -

Indonesia asli, Suka sastra, komunikasi, fotografi, marketing, dunia kemanusiaan, organisasi, traveling, dll.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hadiah dari Perjalanan Langit

7 Juni 2013   17:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:23 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika gundahmu semakin menghimpit

Dan kesedihan yang semakin kelam

Ditinggal orang-orang tercinta

Seakan hilang semangat jiwa

Arah perjuangan seperti berhenti disini

Tak tahu bagaimana memulai kembali

Karena teman perjuangan telah pun pergi

Inikah kesedihan manusia kekasih Tuhan

Melewati malam-malam yang berat

Tanpa bicara tanpa suara, hanya hati yang meronta

Bilakah datangnya kabar dari langit

…dan salam pembuka dari Sang Utusan

Menitip undangan resmi dari Tuhannya

Agar siap sedia melewati batas bumi

Agar bersiap pergi melewati ketujuh langit

Sebuah perjalanan Panjang dengan sedikit waktu

Sebuah jarak membentang dengan kecepatan cahaya

Dan batu hitam yang menggenggam kaki mulia

Seakan hendak turut serta

Membersamai perjalanan mulia

Shidrotul muntaha

Menaiki setangga demi setangga

Di Langit tujuh membentang

Bertemu saudara para pendahulu

Seraya salam takzim terucap

Akhirnya bertemu Juga

Sang pemilik Jiwa

Sang Penguasa Jagat Raya

Berbicara berdua

Tanpa Utusan bersayap turut serta

Berbicara tentang bilangan

Sujud-sujud dan ruku

Antara matahari dan bulan

Sebagai buah tangan dari Ilahi

Siap dibawa keBumi

Yaitu, rahasia bagi yang ingin bahagia

Jurus bagi yang ingin selamat

Mantra sakti dalam Lima waktu

Bagi orang-orang yang meyakini

Adanya pertemuan dengan penggenggam hati

Kunci kemenangan dan senjata penolong

Itulah Hadiah dari Perjalanan Langit

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun