Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau Lombok, tepatnya di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia setelah gunung Jayawijaya yang tingginya 4.884 MDPL, sedangkan Rinjani memiliki ke ketinggian 3.726 MDPL serta terletak pada lintang 825' LS dan 11628' BT ini adalah gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya.Â
Rocky Gerung, seorang pengamat politik Indonesia yang juga sering melalukan pendakian di berbagai gunung di Indonesia. Beliau berkata jika dari sekian gunung yang pernah didaki di-Indonesia, gunung Rinjani lah yang menempati posisi pertama gunung terindah di-Indonesia. Beliau ditanya "kenapa gunung Rinjani?" dan jawaban beliau adalah "karena gunung Rinjani terlihat indah dari sudut pandang manapun" bahkan beliau juga mengatakan jika Gunung Rinjani terlihat seperti lukisan yang amat indah.
Terlepas dari  gunung Rinjani yang begitu indah dan menakjubkan, ternyata banyak sejarah yang terdapat didalamnya. Salah satunya adalah nama dari Gunung Rinjani itu sendiri. Dari segi bahasa, Rinjani berarti lurus atau Tegak, ini sesuai dengan kondisi geografis gunung Rinjani yang merupakan gunung tertinggi ke-2 di Indonesia.
Dalam cerita rakyat juga dikatakan bahwa nama gunung Rinjani berasal dari Rara Anjani yang kemudian berubah menjadi renjani, lalu berubah lagi dengan nama Rinjani yang kita sebut sampai saat ini.
Dalam cerita rakyat juga dikatakan bahwa nama gunung Rinjani berasal dari Rara Anjani yang kemudian berubah menjadi renjani, lalu berubah lagi dengan nama Rinjani yang kita sebut sampai saat ini.
Dari Wawancara yang dilakukan oleh Erlis Nur Muji Ningsing kepada Bapak Sahroni yang seorang guru SD penggjat sejarah yang kemudian hasil dari wawancara tersebut ditulis pada "Halaman Web Badanbahasa.Kemdikbud.go.id". Beliau menyampaikan, bahwa nama lain dari Dewi Anjani adalah Dewi Rinjani. Ia adalah anak seorang Raja yang bernama Datu Tuan dan seorang permaisuri raja yang bernama Dewi Mas, Datu Tuan adalah salah seorang raja yang ada di Lombok.Â
Pada awalnya Datu Tuan dan Dewi Mas hidup dalam keadaan aman dan tenteram, walupun hidup dalam keadaan aman dan tentram, Raja dan permaisuri ini sering bersedih karena belum dikarunia momongan. Karena hal itu, raja kemudian meminta izin kepada permaisuri untuk menikah kembali. Tidak lama Raja Datu Tuan kemudian kembali menikah  dengan seorang perempuan yang bernama Sunggar Tutul, disebut oleh bapak Sahroni sebagai putri dari Patih Aur. Â
Tidak lama dari pernikahan itu, dengan kuasa Tuhan, Dewi Mas yang semulanya di singkirkan oleh raja karena belum bisa memiliki momongan tiba-tiba hamil. Mengetahui tentang kehamilan Dewi Mas, Sunggar Tutul iri dan kemudian memfitnah Dewi Mas sehingga sang permaisuri diusir keluar dari istana.
Permaisuri yaitu Dewi Mas kemudian di asingkan di suatu Gili ( sebuah pulau kecil yang biasa disebut orang Lombok sebagai Gili) dan tidak lama sang permaisuri ditemukan oleh seorang nakhoda, yang kemudian dengan melihat kondisi Dewi Mas yang Berbadan Dua, nakhoda itu membawa Dewi Mas ke pulau  Bali. Setelah sampai Di Bali, kemudian tidak lama dari itu, Dewi Mas pun melahirkan 2 anak kembar laki-laki dan perempuan, laki-laki dinamakan dengan Raden Nuna Putra Janjak dan yang perempuan dinamakan Dewi Rinjani.
Ketika mereka mulai tumbuh dewasa, mereka bertanya kepada ibunya yaitu Dewi Mas,mereka bertanya, siapakah ayah kami? Kemudian Dewi Mas memberitahukan kepada mereka berdua jika ayah mereka adalah seorang raja di Lombok yang bernama Datu Tuan. Setelah mengetahui Fakta Tersebut, kemudian Datu Raden Nuna Putra Janjak pun begegas berangkat ke Lombok untuk menemui ayahnya yaitu Datu Tuan.Â