suatu seorang anak muda datang kepada seorang guru dan bertanya, "berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan?" Guru tersebut menjawab, "sepuluh tahun". anak muda tadi kemudian berkata lagi, "wah lama sekali". Sang guru menjawab, "Tidak, saya salah. kamu membutuhkan waktu dua puluh tahun". Lalu si anak muda bertanya lagi, "mengapa anda menambah jawaban tadi?" Guru tersebut menjawab, "memikirkan tentang hal tersebut, untuk kasusmu maka waktu yang mungkin dibutuhkan adalah tiga puluh tahun".
Banyak sekali orang yang ingin meraih sesuatu dengan cara yang instan. tujuan yang seharusnya dapat dicapai dalam waktu sepuluh tahun, ingin diraih hanya dalam waktu sepuluh hari. Hal itu berarti bahwa mereka melakukan lompatan-lompatan yang besar untuk mencapai tujuan mereka. pepatah kuno mengatakan, "semakin terburu-buru, maka senakin berkuranglah kecepatan".
ketergesaan untuk mencapai sesuatu akan menjadikan kita tidak teliti dan tidak sabar, yang akan mengakibatkan kesalahan atau kegagalan. sehingga kita harus memulai kembali dari tahap awal yang berarti hal tersebut telah menghabiskan energi dan waktu yang kita miliki.
Segala sesuatu itu ada tahapannya, semakin besar keinginan kita maka semakin banyak dan lama tahapan yang harus kita lewati. ibarat berjalan menaiki anak tangga, kita harus berjalan menaiki anak tangga satu persatu dan tidak bisa langsung melakukan lompatan untuk mencapai anak tangga yang puncak. semakin tinggi hal yang ingin kita capai, maka semakin banyak anak tangga yang harus kita lewati. so, bergeraklah terus... dan milikilah kesabaran untuk melewati setiap tahapannya.
seperti halnya menunda, maka ketergesaan pun akan berakibat fatal bagi kehidupan kita. menunda pekerjaan adalah suatu kemalasan dan tidak bertanggung jawab. tetapi melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesatanpa perhitungan dan pertimbangan yang masak adalah suatu tanda ketidaksabaran yang bisa jadi akan menghancurkan apa yang telah kita bangun / kerjakan.
semoga kita terhindar dari sifat malas dan tidak sabar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H