Melangkah Bersama Cinta
Sejak kecil, Lara selalu menyukai kegiatan jalan-jalan. Ayahnya yang baik hati itu sering sekali mengajaknya berkeliling kota setiap akhir pekan. Mereka mengunjungi taman-taman, mal, hingga tempat wisata. Ayahnya dengan sabar menggandeng tangan Lara kecil sementara Lara berlari-lari riang menikmati petualangan kecilnya.
Namun semua berubah saat Lara menginjak usia 15 tahun. Ayahnya meninggal akibat sakit keras yang dideritanya. Lara terpaksa mengubur dalam-dalam kegemarannya jalan-jalan karena ibunya yang single parent harus bekerja keras untuk menghidupi mereka. Kegiatan akhir pekan yang dulu diisi dengan jalan-jalan berubah menjadi mengerjakan pekerjaan rumah.
Lara tumbuh menjadi remaja yang pendiam dan jarang tersenyum. Hingga di usia 18 tahun, ia bertemu Dimas, pemuda yang mencintai alam seperti dirinya dulu. Dimas lah yang membuatnya kembali menggemari jalan-jalan seperti masa kecilnya.
Setiap akhir pekan, Dimas akan menjemput Lara dan mengajaknya berkeliling. Taman kota, kebun binatang, persawahan, hutan, hampir tak ada sudut kota yang tidak mereka jamah. Dimas seperti menghidupkan kembali momen jalan-jalan masa kecil Lara yang terpendam.
Melihat senyum sumringah Lara saat menjelajah, Dimas merasa bahagia. Baginya, melihat senyum Lara adalah kebahagiaan terbesarnya. Hingga pada suatu hari di bawah rindangnya pepohonan pinus, Dimas melamar Lara untuk mendampingi petualangan hidupnya.
Kini, setelah menikah, Dimas dan Lara tidak pernah absen untuk jalan-jalan menghabiskan akhir pekan bersama. Melangkah mengelilingi cinta dan membuat kenangan indah di setiap jejak langkah mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H