Mohon tunggu...
Fatia A Umma
Fatia A Umma Mohon Tunggu... -

life is sesuatu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bipolar Disorder Ada dalam Sejarah Abnormal

10 September 2014   06:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:08 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bipolar disorder merupakan salah satu kelainan jiwa yang ditandai dengan seringnya  pasien berubah perasaan dengan saling bertolak belakang perasaan yang dialami secara mendadak. Jika dijabarkan secara sederhana pengertian bipolar disorder merpakan munculnya perasaan berbeda antara dua kutub yang bertentangan.  Suasana hati buruk dan suasana hati baik, datang berganti dalam waktu yang berdekatan dan cepat, tanpa ada pemicu sebelumnya. Dapat dicontohkan misalnya seorang penderita sedang merasakan perasaan sedih,marah, kecewa kemudian tiba-tiba berubah menjadi senang, bahagia, gembira yang berlebihan seaka tidak ada masalah yang ia rasakan. Perubahan sikap yang demikian membuat cemas orang-orang yang ada disekitarnya.

Dengan contoh real yang saat ini banyak dibincangkan oleh halaya luas adalah cerita mengenai Marsyanda yang dianggap beberapa pihak mengidap penyakit bipolar disorder.masalah Penyabab bipolar disorder dapat diperkirakan karena tiga penyabab umum diantaranya adalah masalah genetik, faktor lingkungan dan faktor fisiologi. Seorang yang memiliki salah satu dari orang tua dengan riwayat penyakit bipolar disorder maka terdapat kemungkinan penyakit tersebut akan diturunkan kepada anak 15-30 %, sedangkan anak yang terlahir dari kedua orang tua dengan ganggan penyakit bipolar disorder maka kemungkinan anak tersebut tertular dari gen sebanyak 50-75%. Lingkungan juga menberikankontribusi yang dapat diperhitungankan untuk menjadi penyebab bipolar disorder begitu juga faktor fiisologi (syaraf).

Gangguan penyakit bipolar disorder merupakan hal yang telah ada sejak dulu menurut sejarah abnormal, gangguan tersebut telah ada saat masa dimana penyakit mental dianggap sebagai penyakit otak. Belum ada klasifikasi gangguan mental karena belum ada rumah sakit khusus pada masa tersebut, dan tidak ada fasilitas untuk melakukan observasi, pencatatan, sehingga studi mengenai hal ini menjadi terhambat. Pencatatan pertama yang dilakukanoleh Salpetire, yang membedakan gangguan menjadi mania, melankolia, dimensia dan idiot.
pada pertengahan abad-19, Hipocrates menganggap penyakit mental adalah penyakit otak, sehingga faktor yang mendasarinya dilihat dari sistem sarafnya. Hipotesis Somatogenik mencari penyebab gangguan pada badan. Kraeplin, konsepnya mengenai aspek fisik penyebab penyakin mental lebih luas dari orang-orang sebelumnya. Menurutnya, selain kerusakan otak ada hal lain yang berpengaruh yakni gangguan metabolisme dan penyakit glandula endokrin.
Menurut kraeplin ada dua gangguan mental, yakni: Psikosis Manic Depresif (bipolar disorder) dan Dimensia Praecox (skizofrenia)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun