Mohon tunggu...
Fatia Adila Utami
Fatia Adila Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Seseorang yang mudah membaca dan memahami perasaan orang lain, sentimental.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Keunikan Ekosistem Bahari Sungai Hitam Kalimantan

26 Mei 2023   14:29 Diperbarui: 26 Mei 2023   14:42 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sungai merupakan salah satu keajaiban alam yang memberi kehidupan bagi berbagai ekosistem di seluruh dunia. Di tengah pulau Kalimantan terdapat sebuah sungai menawan dengan warna gelap yang unik, bernama Sungai Kalimantan Hitam/Merah. Seperti namanya, sungai ini berwarna hitam sehingga tidak mungkin melihat dasarnya secara langsung dengan mata telanjang. Sungai ini menawarkan panorama alam yang menakjubkan dan mengandung banyak ekosistem.

Sungai hitam/merah Kalimantan telah menarik perhatian para peneliti, wisatawan, dan pecinta alam di seluruh dunia. Warna airnya yang mencolok dan eksotis memberikan daya tarik yang tak terlupakan. Namun, keistimewaan sungai ini tidak hanya terletak pada penampakannya yang unik, tetapi juga pada ekosistem tempatnya hidup.

Sungai Hitam/Merah Kalimantan mengalir melalui hutan hujan lebat dan beragam kehidupan. Ekosistem sungai ini adalah rumah bagi banyak spesies flora dan fauna yang menakjubkan. Pertama-tama, perairannya dikenal dengan warna hitam atau merahnya karena kandungan bahan organik dan humus yang tinggi dari tumbuhan yang membusuk. Meski tampak gelap, sungai ini adalah rumah bagi kehidupan yang melimpah.

Tumbuhan air seperti teratai, eceng gondok dan rumput air merupakan salah satu komponen penting ekosistem Kali Hitam/Kalimantan Merah. Tanaman ini menyediakan tempat tinggal dan sumber makanan untuk berbagai jenis ikan, reptil dan hewan air lainnya. Sungai ini juga menjadi rumah bagi spesies ikan langka seperti ikan arhat, ikan gabus, dan kakap merah.

Tak hanya itu, ekosistem sungai ini juga melindungi banyak spesies satwa liar yang hidup di sekitarnya. Beberapa contohnya adalah buaya muara, ular piton, monyet, burung langka seperti bangau dan elang. Sungai Hitam/Merah Kalimantan merupakan kawasan penting bagi keanekaragaman hayati di Kalimantan.

Sungai Hitam/Merah Kalimantan memiliki potensi besar, baik secara lingkungan maupun ekonomi. Pertama, keindahan alam dan keragaman ekosistem menawarkan potensi wisata yang belum tergarap. Pemandangan sungai yang eksotik, flora dan fauna yang langka, serta budaya lokal yang unik menjadi daya tarik yang mampu menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Selain itu, sumber daya alam di sekitar Sungai Hitam/Sungai Merah Kalimantan menawarkan potensi ekonomi yang cukup besar. Hutan di sekitarnya menyimpan kayu-kayu berharga, seperti meranti dan kayu ulin, yang penting bagi industri pengapalan dan konstruksi. Hasil perikanan seperti ikan air tawar, udang dan kepiting yang menjadi sumber pendapatan masyarakat setempat merupakan potensi ekonomi lainnya.

Namun, penting untuk menemukan keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan kelestarian lingkungan. Pengelolaan yang bijak dan kepedulian terhadap kelestarian ekosistem harus menjadi prioritas utama dalam pemanfaatan potensi Sungai Hitam Merah di Kalimantan. Untuk menjaga keindahan dan potensi Sungai Hitam/Merah di Kalimantan, pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan harus bekerja sama menuju konservasi dan pengelolaan berkelanjutan. Langkah-langkah harus diambil seperti pendidikan lingkungan, pemantauan kegiatan yang merusak dan pengembangan kebijakan perlindungan alam yang efektif.

Selain itu, diperlukan upaya pemantauan dan penelitian yang berkelanjutan untuk lebih memahami ekosistem Sungai Hitam dan Merah di Kalimantan dan mendukung pengambilan keputusan berbasis ilmu pengetahuan. Dengan demikian, potensi manfaat sungai ini dapat kita maksimalkan tanpa mengorbankan kelestarian ekosistem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun