Rakyat Indonesia sekali lagi memperingati ulang tahun kemerdekaannya. Tepat 17 Agustus ini, Indonesia genap berumur 70 tahun. Usia yang bisa dikatakan cukup matang untuk sebuah negara. Usia yang rasanya cukup untuk merealisasikan cita-cita para pahlawan yang telah rela bertaruh nyawa demi kemerdekaan bangsa. Hari ini, apakah cita - cita mereka tersebut sudah terwujudkan, atau ianya masih hanya dalam bayangan?
Harus diakui, masih banyak kekurangan yang dimiliki bangsa. Kita masih sering mendengar kritikan-kritikan yang dilemparkan kepada para pemimpin, cendekiawan, konglomerat, juga para pemuda bangsa. Tidak sedikit yang mengkritisi rusaknya sistem yang sudah mengakar dan hancurnya karakter anak bangsa.
Disebalik kritikan-kritikan serta kekurangan yang dimiliki oleh bangsa ini, masih ada banyak hal yang dapat kita syukuri dan banggakan. Banyak institusi-institusi dan individidu-individu yang telah menorehkan tinta emas serta membanggakan Indonesia. Ada diantara mereka yang menjadi walikota terbaik di dunia, tidak sedikit juga yang meraih meraih medali emas di ajang olimpiade internasional. Banyak juga individu-individu yang berkiprah di institusi-institusi bergengsi di dalam dan luar negara. Inisiatif dan ide-ide pembaharuan yang inovatif terus bermunculan tak ada hentinya. Tak hanya itu, keramahan dan kesantunan warga Indonesia dan juga keindahan alamnya terus dikenal seantero dunia.
Namun tidak bisa dipungkiri masih banyak yang harus diperbaiki. Masih banyak permasalahan bangsa yang harus dicari solusinya. Kemiskinan, ketahan pangan, kualitas dan ekualitas pendidikan, serta berbagai macam permasalahn bangsa lainnya. Masih banyak rintangan yang perlu dihadapi untuk terus memajukan Indonesia serta merealisasikan cita-cita Indonesia yang maju, bermartabat dan makmur.
Berkaca pada proses perjuangan kemerdekaan, kemerdekaan diraih dengan cara yang beragam. Ianya diraih tak hanya dengan bambu runcing tapi juga dengan duduk berunding. Ianya diraih bukan hanya dengan perjuangan pemuda-pemuda Jawa, tapi juga pemuda-pemuda dari Sumatra, Kalimantan dan sebagainya. Yang tua maupun yang muda berganding bahu berkerjasama untuk menumpaskan para penjajah. Semuanya bergerak dengan kemampuan dan cara masing-masing untuk meraih visi yang sama: Merdeka.
Taktik “bersatu” inilah yang harus kita contoh dalam perjuangan mengisi kemerdekaan dan memajukan bangsa. Jika hari ini kita masih gagap dalam menyikapi perbedaan dan menganggap perbedaan harus kita "seragam"kan menurut versi yang menurut kita "paling benar", merdeka di tengah-tengah perbedaan mungkin hanya akan jadi angan-angan.