Ilmu adalah petunjuk dalam kehidupan, sehingga setiap orang berproses untuk meraihnya, dari mulai jenjang sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi.Â
Semakin tinggi jenjang, semakin besar juga biaya yang dikeluarkan. Seiring dengan perkembangan zaman, UKT bahkan uang pangkal masuk perguruan tinggi semakin tidak terkendali. Hal ini mengakibatkan pendidikan tidak bisa diakses oleh semua lini dalam lapisan masyarakat.Â
Padahal masyarakat dengan taraf penghasilan rendah juga menginginkan pendidikan terbaik untuk anaknya, dengan harapan membawa angin segar dalam kehidupan masa depannya. Namun nyatanya semua hanyalah mimpi belaka.
Hal tersebut dialami olehSiti Aisyah, mahasiswi yang viral setelah mengundurkan diri dari Universitas Riau karena mahalnya UKT. Mungkin banyak juga Siti Aisyah di luar sana yang tidak terekspos oleh media, dengan beragam kisah pilu yang tak kalah menyesakkan jiwa.
Mahalnya UKT jelas bertentangan dengan konsep pendidikan yang merupakan hak setiap rakyat. Mirisnya lagi, sekolah yang siswanya lolos SNBP namun tidak mengambilnya, sekolah bisa diblacklist. Ini adalah potret buram Kapitalisasi Pendidikan dalam bangunan negara kapitalis dan abainya pemerintah atas hak Pendidikan atas rakyat miskin.Â
Islam menjadikan pendidikan sebagai salah satu kebutuhan pokok rakyat, yang disediakan negara dan diberikan dengan biaya murah bahkan bisa jadi gratis. Selain itu, semua mendapat kesempatan yang sama, di bawah naungan Islam Negara mampu menyediakan Pendidikan gratis karena memiliki sumber pendapatan negara yang cukup banyak.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H