Mohon tunggu...
Fath Wiladisastra
Fath Wiladisastra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Majalengka

Pelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Borobudur: Ketika Seni Berbicara

15 Mei 2021   20:43 Diperbarui: 15 Mei 2021   20:53 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seni berbicara melalui sebuah lagu yang terpahat indah membentuk arca seakan menjadi harmoni pemikat tuk mempelajari kebudayaan  dan peradabannya. Berbicara tentang kebudayaan dan peradaban tentunya dua hal yang sangat berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.  Kosep dalam peradaban adalah cerminan dari kemajuan berbudaya. Salah satu produk budaya adalah seni. Seni tercipta melalui buah pikir yang diberi rasa sehingga dapat dieskpresikan dalam wujud nyata. Begitu banyak para pemikir di berbagai belahan dunia, dengan sumbangsih yang begitu besar karena kebermanfaatannya, baik dari segi estetik maupun fungsionalnya, tak terkecuali Indonesia.  

Satu kata tentang Indonesia : wonderful Indonesia. Secara astronomis wilayah Indonesia terletak pada koordinat 95 Bujur Timur (BT) hingga 141 Bujur Timur (BT) dan 6 Lintang Utara (LU) hingga 11 Lintang Selatan (LS). Wilayah Indonesia juga terletak pada posisi strategis karena berdasarkan geografisnya Indonesia terletak diantara benua Asia dan benua Afrika serta diantara samudra Hindia dan samudra Pasifik. Karena hal tersebut negara Indonesia mendapat pengaruh dari berbagai kebudayaan serta peradaban dunia.

Negara dengan 17.504 pulaunya menyimpan banyak warisan tuk ditelaah sehingga menjadi khazanah pengetahuan. Mulai dari bahasa, tradisi, makanan, situs bersejarah, busana, upacara adat, tarian daerah, alat musik, senjata tardisional, hingga cagar budaya.

Menurut UU nomor 11 tahun 2010 cagar budaya adalah warisan budaya yang bersifat kebendaan berupa benda cagar budaya, bangunan cadar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya dan kawasan cagar budaya di darat atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan atau kebudayaan melalui proses penetapan.  

Salah satu cagar budaya Indonesia dan telah menjadi situs warisan dunia UNESCO adalah Candi Borobudur. Borobudur adalah sebuah candi Budha yang dibangun oleh dinasti Syailendra pada abad ke-9 saat masa kejayaan Mataram. Candi terbesar didunia ini, terletak di  Magelang,  Jawa Tengah. Ditemukan oleh Sir Thomas Raffles pada tahun 1814 yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jendral Inggris dipulau Jawa. Candi Borobudur tersusun atas punden berundak yang terdiri dari tiga tingkatan sebagai lambang kosmologi Budha Mahayana. Adapaun  tingkatan tersebut adalah kamadhatu atau kaki candi, rupadhtu atau tubuh candi dan aruphadatu bagian atas candi. Memiliki 1460 relief dan 504 stupa.

Ternyata selain nilai historis, pada kontruksi candi Borubudur juga terdapat nilai filosofis. Salah satu temuan dari para musikawan ialah dibalik keindahan relif yang berjumlah 1460 tersebut terdapat salah satu relif yang didalamnya terukir orang sedang memainkan alat musik, dari relif tersebut dapat ditemukan fakta bahwa candi Borobudur dulunya adalah pusat musik dunia. Melalui riset yang panjang sekelompok musisi negri membuat komposisi untuk merekacipta alat musik tersebut. Sehingga terciptalah sound of Borobudur.  

Candi Borobudur dengan keindahan yang mampu memikat turis dari berbagai belahan dunia sehingga menjadi tempat pariwisata. Candi Borobudur dengan sejarahnya yang harus kita pelajari. Candi Borobudur dengan segala misteri yang masih harus terus kita gali serta telusuri. Candi Borobudur sebagai alat komunikasi kita dengan para leluhur yang ingin menyampaikan pesan lewat benda-benda peninggalannya. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi pelurus bangsa melestarikan dan menjaga warisan leluhur kita yaitu candi Borobudur agar sound of borobudur serta pesan dari para leluhur tidak terhenti dikita dan abadi hingga anak cucu kita nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun