Mohon tunggu...
Fathur Rohman S
Fathur Rohman S Mohon Tunggu... Freelance -

Sense of Art Ig : fathur.rohmans

Selanjutnya

Tutup

Puisi

#Ramadhan

19 Mei 2018   15:08 Diperbarui: 19 Mei 2018   15:18 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sedikit terniang dikepala

Mengapa, tanyaku

Tak tau apa yang mengganggu

Aku tak mau bulan ini bak menjadi kelabu

Ramadhan... 

Bulan yang identik dengan lomba lomba 

Bulan pahala berlipat ganda

Kewajiban menjadi keseharian

Sunnah menjadi kebutuhan

Ibadah tiada mungkin ditinggalkan

Malam yang lebih baik daripada seribu bulan 

Sungguh hebat bulan ini

Bulan ramadhan 

Merugi insan yang meninggalkan 

Namun.. 

Wahai kamu sekalian 

Janganlah itung itungan

Janganlah berjual beli pada tuhan

Sekarang orang bumi banyak kalkulasi

Hanya mementingkan diri sendiri 

Tak ada rasa ikhlas

Hanya meminta balas

Pahala pahala dan pahala 

Surga surga surga

Takut akan neraka

Tuhan Mu kemana? 

Cara pandang 

Memang 

Harus ditata

Sedemikian rupa

Penting, yang namanya logika

Sarana paling utama 


Lampung, 17 Mei 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun