Judul            : Totto-Chan & Children
Penulis           : Tetsuko Kuroyanagi
Penerjemah      : Ribkah Sukito
Penerbit         : Gramedia Pustaka Utama
Kategori          : Novel remaja
Tahun cetakan    : ke-10/April 2018
Jumlah halaman  : 328 hlm
ISBN Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 978-979-22-5998-8
  Tahu buku Totto-Chan: Gadis Cilik Di Jendela??.  Ini buku lanjutannya. Buku asal jepang tersebut mengantarkan sang penulis menjadi duta kemanusian UNICEF pada tahun 1984-1997. Buku ini adalah catatan perjalanannya.
  Pertama kali menemukan buku ini rasanya senang sekali. Setelah membaca beberapa halaman rasa senang digantikan kesedihan. Tenggorakan rasanya tercekat, mata tersekat airmata.
  Sebagai duta kemanusian UNICEF Tetsuko mengunjungi berbagai negara yang dirundung konflik maupun bencana alam.
  Terdiri dari 12 bab belum termasuk peta, prolog, epilog, penutup dan catatan tambahan. Negara yang dikunjungi adalah Tanzania, Nigeria, Mozambik, India, Kamboja, Vietnam, Angola, Bangladesh, Irak, Etiopia, Sudan, Rwanda, Haiti, Bosnia Herzegovina.
  Di setiap negara Tetsuko mengunjungi kamp pengungsian, panti asuhan dan lain sebagainya. Juga dilengkapi kondisi geografis, masyarakat, sekelumit sejarah negeri tersebut dan tentu porsi terbesarnya menceritakan kondisi anak-anak disana lengkap dengan hati mutiara mereka. Itu semua ditulis dengan baik sehingga tak membosankan.
  Membaca buku ini membuat kita bersyukur dengan kondisi kita dan mengetahui kondisi negara negara tersebut serta kondisi Jepang saat dan pasca perang, karena Tetsuko sering membandingkan kondisi negara yang dikunjungi dengan Jepang.
  Meskipun ini catatan perjalanan pada tahun 1984-1997, namun masih bisa mengetuk hati kita.
  " ketika serangan berakhir, mereka akan kembali ke rumah, dan disanalah boneka beruang tercinta itu! Tapi boneka itu meledak saat anak yang gembira itu mengambilnya" (hal.292)
 Â
  "Miss Kuroyanagi, saat anda kembali ke jepang, ada satu hal yang saya ingin anda ingat: orang dewasa meninggal sambil mengerang, mengeluhkan rasa sakit mereka, tapi anak-anak hanya diam. Mereka mati dalam kebisuan, di bawah daun-daun pisang, mempercayai kita, orang-orang dewasa"(hal.30)
IG : @boo.book
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H