Mohon tunggu...
Fathurrahman Jamal
Fathurrahman Jamal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

still learning

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam di Era Merdeka Belajar

21 Oktober 2023   17:37 Diperbarui: 21 Oktober 2023   19:02 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pengajaran pendidikan Islam berupa kegiatan, pengetahuan, dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Kurikulum pendidikan Islam terdiri dari beberapa aspek, yaitu aspek Al-Qur'an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, dan Tarikh (Sejarah). Aspek-aspek tersebut harus diajarkan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu, kurikulum pendidikan Islam juga harus mengintegrasikan mata pelajaran agama dan akhlak dengan mata pelajaran lainnya. 

Berbicara mengenai kurikulum pendidikan Islam, di Indonesia sendiri telah mengalami banyak perubahan sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945. Perubahan tersebut dilakukan untuk mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat, karena kurikulum itu bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Saat ini, Indonesia sedang mengalami era Merdeka Belajar, yaitu sebuah konsep pendidikan yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Konsep ini juga memberikan kebebasan kepada lembaga pendidikan untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Dalam era Merdeka Belajar, pengembangan kurikulum pendidikan Islam harus dilakukan dengan tujuan untuk keberlanjutan pendidikan itu sendiri dan relevan dengan kebutuhan masyarakat kontemporer. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum pendidikan Islam harus dilakukan secara terus-menerus dan mengikuti perkembangan zaman. Dengan demikian, pendidikan Islam di Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Maka dari itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum pendidikan Islam di era Merdeka Belajar, yaitu:

1. Menyesuaikan dengan Tujuan Pendidikan Islam

Kurikulum pendidikan Islam harus menyesuaikan dengan tujuan pendidikan Islam itu sendiri. Tujuan pendidikan Islam adalah untuk membentuk manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, dan berilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kurikulum pendidikan Islam harus mengintegrasikan aspek agama dan akhlak dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan.

2. Mengoptimalkan Aspek Al-Qur'an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih dan Tarikh

Kurikulum pendidikan Islam harus mengoptimalkan aspek Al-Qur'an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih dan Tarikh dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan. Aspek-aspek tersebut merupakan dasar dari pendidikan Islam dan harus ditanamkan sejak dini kepada peserta didik.

3. Menonjolkan Mata Pelajaran Agama dan Akhlak

Kurikulum pendidikan Islam harus menonjolkan mata pelajaran agama dan akhlak dari Al-Qur'an dan Hadist. Mata pelajaran tersebut harus diajarkan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu, kurikulum pendidikan Islam juga harus mengintegrasikan mata pelajaran agama dan akhlak dengan mata pelajaran lainnya.

4. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Aktif dan Kreatif

Kurikulum pendidikan Islam harus menggunakan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif. Metode pembelajaran tersebut harus mampu memotivasi peserta didik untuk belajar dengan semangat dan antusiasme yang tinggi. Selain itu, metode pembelajaran juga harus mampu mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

5. Menggunakan Teknologi dalam Pembelajaran

Kurikulum pendidikan Islam harus menggunakan teknologi dalam pembelajaran. Teknologi dapat membantu peserta didik untuk belajar dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, teknologi juga dapat membantu lembaga pendidikan untuk mengembangkan kurikulum yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Dalam konsep merdeka belajar, selain penguatan peran guru di sekolah harus juga menguatkan peran keluarga. Pendidikan dalam keluarga merupakan hal yang fundamen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Sayangnya hal ini sering terabaikan oleh mayoritas keluarga-keluarga di Indonesia. Comenius seorang ahli didaktik dalam buku Didaktica Magna, menekankan betapa pentingnya pendidikan keluarga bagi anak-anak yang sedang berkembang, dalam uraiannya tentang tingkatan-tingkatan sekolah yang dilalui oleh anak sampai mencapai tingkat kedewasaannya, ia menegaskan bahwa tingkat permulaan bagi pendidikan anak-anak dilakukan di dalam keluarga yang disebutnya dengan scolamaterna.

Maka dari itu keluarga haruslah bisa menjadi ruang pendidikan dasar bagi anak dan juga ikut menerapkan konsep pendidikan islam pada kurikulum merdeka, jadi orang tua tidak hanya berpangku tangan pada apa yang akan anak dapatkan di sekolah, meainkan ikut serta dalam mengaktualisasikan tujuan pendidikan islam yang ada pada kurikulum merdeka. Dengan menerapkan konsep kurikulum merdeka di lingkungan keluarga, orang tua dapat membantu anak untuk belajar dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, konsep kurikulum merdeka juga dapat membantu anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sehingga dapat tumbuh menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, dan berilmu pengetahuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun