Mohon tunggu...
Fathurrahman Jamal
Fathurrahman Jamal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

still learning

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Dasar dari Tujuan Pendidikan Islam

18 Oktober 2023   22:28 Diperbarui: 19 Oktober 2023   00:28 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan Islam memiliki hakikat yang berbeda-beda menurut para ahli. Namun, pada hakikatnya, pendidikan Islam bertujuan untuk membimbing, mengarahkan, dan mendidik seseorang untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam. Pendidikan Islam juga bertujuan untuk membentuk manusia yang religius dan taat pada ajaran Islam, serta membentuk manusia yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti yang baik.

para ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda ketika membahas tujuan pendidikan islam. mereka memiliki konsep dan pemikiran yang berbeda dalam menyikapi tujuan pendidikan islam, diantaranya:

  • Menurut Ibnu Khaldun, tujuan pendidikan Islam berorientasi pada kehidupan akhirat dan kehidupan dunia. Pendidikan Islam harus membentuk manusia yang taat kepada Allah dan mampu menghadapi segala bentuk persoalan kehidupan dunia.
  • Menurut Al-Ghazali, tujuan pendidikan Islam adalah kesempurnaan manusia di dunia dan akhirat. Manusia dapat mencapai kesempurnaan melalui ilmu untuk memberi kebahagiaan di dunia dan sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah.
  • Menurut Ibnu Sina, tujuan pendidikan islam harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kearah perkembangan yang sempurna yaitu perkembangan fisik intelektual dan budi pekerti.

Dari beberapa pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa tujuan pendidikan islam itu ialah menjadikan manusia yang berilmu, berbudi pekerti yang baik, serta mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, hingga goalsnya adalah mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak.

Dalam taksonomi islam ada 3 ranah yang menjadi fokus utama yang dibentuk oleh pendidikan islam, yaitu: kognitif (kecerdasan), afektif (perasaan), psikomotorik (keterampilan). Masing-masing ranah ini dibagi sesuai tingkatan umur atau intelegensi dari peserta didik. Dalam mencapai tujuan ketercapaian fokus tersebut, terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan, seperti metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan metode pembelajaran yang berbasis pada Al-Quran dan Hadis.

Pendidikan Islam juga mengandung unsur tarbiyah, ta'lim, dan al-ta'dib, yang bertujuan untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada anak didik, mengisi hati dan jiwa anak didik dengan ketundukan kepada Allah SWT, dan menghiasi akhlaknya dengan budi perkerti yang mulia. Pendidikan Islam juga mencakup nilai-nilai sosial-kultural yang menjadi pijakan selain dari Al-Quran dan Al-Hadis. Pendidikan Islam harus menfasilitasi pertumbuhan dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah maupun bahasanya baik secara perorangan maupun kelompok yang lebih luas.

Namun di Indonesia, pendidikan Islam masih memiliki tantangan yang besar dalam mencapai tujuannya. Salah satu tantangan tersebut adalah masih rendahnya kualitas pendidikan Islam di Indonesia. Ini menjadi PR besar dalam sektor pendidikan di indonesia, karena haruslah pendidikan islam ini diterapkan dan ditingkatkan kualitasnya guna menjadikan pelajar di era saat ini terjaga dan dapat membentengi diri dari pengaruh buruk global. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia, seperti pengembangan kurikulum, peningkatan kualitas guru, dan penggunaan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun