Fitrah berasal dari kata "fathara" yang berarti "menjadikan", kata tersebut berasal dari akar kata "al-fathr" yang berarti belahan/pecahan. kata "fitrah" juga mengandung arti "yang mula-mula diciptakan allah" sebagaimana yang terdapat pada qs. ar-rum ayat 30. kemudian juga fitrah merupakan konsep yang penting dalam pendidikan islam yang mengacu pada kodrat atau fitrah alamiah seiap manusia. fitrah merujuk kepada kesadaan dan naluri bawaan manusia untuk mengenal dan mencari hakikat dari allah swt.
Al-Biqa'I tidak membatasi arti fitrah pada keyakinan tentang keesaan Allah SWT. Menurutnya, yang dimaksud dengan fitrah adalah ciptaan pertama dan tabiat awal yang Allah ciptakan manusia atas dasarnya. Al-Biqa'I kemudian mengutip pendapat Imam al-Ghazali yang menulis dalam Ihya' 'Ulum al-Din bahwa " Setiap manusia telah diciptakan atas dasar keimanan kepada Allah bahkan atas potensi mengetahui persoalan-persoalan sebagaimana adanya, yakni bagaikan tercakup dalam dirinya karena adanya potensi pengetahuan".
Fitrah pendidikan adalah kecenderungan alami manusia untuk mencari kebenaran dan kebaikan. Konsep fitrah dalam Islam adalah potensi dasar manusia, potensi dasar manusia ini merupakan segala bentuk sikap baik, segala sikap baik itu telah tertanam dalam diri manusia dengan tujuan utamanya dapat menjalankan tugas yang diberikan oleh Allah kepadanya yaitu abddan khalifah. Konsep ini penting dalam Islam karena mengakui bahwa setiap manusia dilahirkan dengan fitrah yang baik dan cenderung ke arah kebaikan. dalam proses pembentukan fitrah pendidikan manusia, peran orang tua sangat berpengaruh karena menjadi dasar dan pondasi utama dalam membangun fitrah yang baik. sebagaimana hadist nabi saw yang berbunyi:
Â
Artinya : setiap yang dilahirkan ke dunia ini berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi. (HR. Bukhari)
Hadits ini memiliki makna bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah atau suci, dengan naluri yang baik untuk mengenal Tuhan dan beribadah kepada-Nya. Kemudian seorang manusia dipengaruhi oleh peran orang tua dan lingkungan, baik itu dalam hal agama, perilaku dan lain sebagainya.
Maka orang tua disini berkewajiban untuk memberikan pendidikan agama, karena pendidikan agama memiliki peran penting dalam membentuk fitrah pendidikan siswa. Dalam pendidikan agama, siswa diajarkan untuk mengenal Allah dan melakukan ajaran-Nya, sehingga fitrah mereka dapat berkembang dengan baik. karena fitrah menjadi manusia tidak hanya dimaknai dari sekadar suci dan bersih, tetapi fitrah sebagai manusia seperti Allah menciptakan manusia hanya dengan tujuan agar kita beribadah kepada-Nya. Manusia diberikan potensi oleh Allah Swt. berupa tiga hal, yaitu potensi fisik, akal, dan hati, maka dengan ketiga potensi tersebut diharapkan bahwa manusia bisa memanfaatkan apa yang diberikan oleh allah sebagai jalan untuk memberikan kemanfaatan dan mencari ridho dari allah swt.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H