Tadi sore menjelang malam, tepatnya jam 17:00 saya baru pulang dari Gramedia yang ada di Royal Plaza. Di tengah perjalanan gerimis turun dan semakin mengembang menjadi hujan. Sampai di depan UIN Sunan Ampel Surabaya hujan semakin besar memaksa saya untuk berhenti di bawah jembatan trotoar bersama para pengendara motor lainnya tanpa peduli dengan ributnya suara klason kendaraan lainnya di belakang. Di samping kiri saya ada seorang lelaki setengah baya pengendara motor Vario dengan beberapa susun keranjang terikat di belakangnya. Setelah saya tanya ternyata namanya adalah pak Arman (PA).
saya : Bapak jualan ap??
PA :Saya jualan tikus.
S: Tikus apa pak??
PA : Tikus putih untuk makanan reftil.
S : bagaimana bapak mengelola bisnis tikus ini???
PA : "Tikus itu hewan yang paling rakus. Waktu tidur di kasih makanan dia pasti makan, di waktu kenyang kita kasih makan dia pasti makan juga. Persis seperti para koruptor, walaupun mereka sudah kenyang, mobil mewah, perut udah buncit sampai gak bisa jalan tapi kalau dikasih duit mereka pasti belum kenyang".
S: Mengangguk tersenyum sambil agak heran. Rasa saya berbisik -ternyata seorang pengatar tikus juga bisa membaca situasi negara lewat bidang usaha yang dijalaninya. terus bapak kasih makan apa itu tikus?tanyaku..
PA : Tikus itu makhluk yang paling rakus, hampir segala sesuatu dimakan, jangankan roti sabunpun jadi makanan tambahan bagi si tikus. Sampai pernah diadakan penelitian hewan apa yang paling gila dalam hal makan memakan, peserta yang dihadirkan adalah macan, buaya, tikus dan bermacam hewan lainya. setelah melalui beberapa waktu, yang menjadi pemenangnya adalah tikus. persis dengan lele. Kalau tidak ada makanan maka dia akan memangsa temannya sendiri. Makanya persis macam koruptor di negeri ini. Ujarnya.
S : (hanya diam sambil merekam'''''')
Hujan sudah agak reda namun belum bisa ditembus tanpa jas hujan, Saya melanjutkan pertanyaan...