Mohon tunggu...
Fathurozi Wiratama Putra
Fathurozi Wiratama Putra Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Mahasiswa

untuk memenuhi Tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Mahasiswa dalam Menghadapi Paham Radikal

4 Januari 2021   09:04 Diperbarui: 4 Januari 2021   09:12 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita sebagai kaum pemuda generasi penerus bangsa sekaligus menjadi ujung tombak kelangsungan kehidupan bernegara dimasa yang akan datang tentunya perlu mengantisipasi paham radikalisme yang terjadi di negara Indonesia. Hal ini karena pemuda masih memiliki pemikiran atau wawasan yang belum matang sehingga dengan mudahnya diberikan paham atau doktrin yang belum tentu kebenarannya. Badan Intelijen Negara (BIN) menyampaikan adanya 7 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia yang terpapar radikalisme dan 39 persen mahasiswa yang terdeteksi tertarik akan paham ini.

Terdapat beberapa faktor masuknya paham radikal dikalangan pemuda diantaranya, mengikuti organisasi keagamaan yang ajarannya beraliran atau memuat kebencian-kebencian kepada pemerintah dan agama lain yang oleh para pengikutnya hal tersebut diyakini kebenarannya. Hal ini dikarenakan kurang atau minimnya pengetahuan tentang keagamaan dan tidak tertanam betul nilai-nilai Pancasila dalam dirinya. Kurang aktif dalam berorganisasi di unit kegiatan kampus bagi mahasiswa sehingga mereka ikut organisasi di luar kampus yang memberikan doktrin atau paham radikal.

Memperhatikan dampak paham radikal dan faktor-faktor munculnya paham radikal yang terjadi, maka diperlukan peran mahasiswa dalam mengantisipasi agar paham radikal tidak berkembang yaitu antara lain:

  • Pelbagai organisasi atau unit kegiatan kampus harus turut berkontribusi menanamkan dan menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air dikalangan mahasiswa.
  • Organisasi kemahasiswaan Islam selalu menyuarakan dan menjadi wadah pemikiran Islam yang moderat, toleran, dan damai. Organisasi tersebut harus bisa menyerap kalangan mahasiswa Islam agar mereka tidak jatuh ketangan kelompok paham radikal
  • Lebih mengaktifkan unit kegiatan mahasiswa seperti olah raga, bela diri, pecinta alam, resimen mahasiswa, forum diskusi ilmiah dan lain-lain, sehingga para mahasiswa lebih terfokus pada kegiatan tersebut.
  • Mahasiswa harus lebih selektif dalam mengikuti organisasi kemasyarakatan yang akan diikutinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun