Â
Warning!: Tulisan ini mengandung konten pribadi. Niatnya cuma sharing. Merasa tidak nyaman sok close saja. Opini sesuai pengetahuan dan pemikiran saya. Anda tidak senang tulisan saya, saya tidak membenci anda. Ini style saya sok urusin style sendiri. #NamanyaJugaHidup.
Bosankah Lionel Messi mencetak gol? mungkin itulah yang banyak bersliweran di pikiran banyak pecinta sepakbola. Entah bagaimana satu-satunya peraih 4 gelar Ballon D'or tidak bisa mencetak gol melalui Open Play bukan cuma di Copa America 2015 kali ini tapi juga selama 945 Menit di pertandingan kompetitif alias pertandingan bersama Argentina. 945 Menit itu diraih sama dengan 1 Tahun lebih waktu bagi Messi untuk menyimpan pundi-pundi gol nya di level kompetisi negara.Â
Bisa dikatakan Messi mungkin saja bingung sendiri juga. Terakhir kali mencetak gol di level kompetitif adalah gol keduanya melawan Nigeria di Penyisihan Grup Piala Dunia 2014. Lama sekali. Setahu saya Messi berhasil mencetak dua gol kala melawan Hong Kong di laga persahabatan. Tapi kalau laganya bersahabat kayaknya mudah. Kalau Kompetisi? Kapan bersahabatnya?
Salah satu mungkin yang mempengaruhi seret gol Messi di Argentina adalah karena Si Kutu Buku harus bermain sedikit ke dalam. Bahkan dalam sekali. Terutama untuk menjemput bola dan lebih sering sebagai Playmaker atau kreator bagi Aguero, Tevez maupun Higuain. Bagaimana di Barcelona? menjadi playmaker bukanlah tugas utamanya. Sudah terlalu banyak playmaker di Barcelona.
Bahkan bisa jadi ban kapten mempengaruhi psikologis seorang Lionel Messi. The New Maradona ini terkesan lebih berhati-hati ketika memegang bola. Tidak sengotot di Barcelona. Dia tahu jika terlalu ego maka ban kapten apalah guna. Bisa jadi kan? Jangan-jangan penyakit Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney kala memakai ban kapten di timnas latah diikuti seorang Messi. Neymar juga begitu kan ya?
Memang tidak ada yang bisa dijadikan patokan benar banget dari analisa saya terhadap melempemnya seorang Messiah. Ya, kalau anda mau maka segera bertemu dengan dia dan tanyakan langsung. Jangan sampai kecewa jika dia juga tidak tahu mengapa dia begitu. Loh ahaha.
Itu yang sempat menghantui Argentina menjelang laga melawan Paraguay yang notabene lolos ke Semifinal sama-sama lewat adu penalti (kompak banget, mana pelatihnya sama-sama dari Argentina juga). Jangan sampai ketidakmampuan Messi mencetak gol mempengaruhi permainan rekan-rekannya.
Padahal apa bedanya posisi dia di Argentina dan Barca. Sama-sama sayap kanan. Tapi disini peran Tata Martino yang memang ketika melatih Barca juga menempatkan Messi agak ke dalam. Hal yang ditakutkan memang benar terjadi. Messi di Estadio Municipal tidak bisa mencetak satupun gol dari 6 gol yang dilesakkan La Albiceleste ke gawang Runner Up Copa Edisi sebelumnya tersebut. Semakin kuat sindiran bagi mereka yang karbitan bola.
"Itu loh Messi Jagonya cuma pas ada Xavi atau Iniesta saja"