Masakan ayam lado hijau Koto Gadang yang harum dan menggugah selera ini pun sudah siap untuk dinikmati. Siti tersenyum puas, menatap ayam lado hijau yang siap disantap. Di meja makan, keluarganya sudah menunggu, siap menikmati hidangan yang penuh dengan rasa pedas, segar, dan kehangatan. Bagi mereka, makan bersama di bawah atap rumah kecil itu adalah kebahagiaan yang tak ternilai harganya.
Dengan tangan yang penuh cinta, Siti menghidangkan ayam lado hijau ini sebagai simbol kasih sayang kepada keluarganya, sekaligus memperkenalkan mereka pada cita rasa yang melambangkan warisan kuliner Koto gadang
Setelah makanan ayam lado ijau dihidangkan datanglah si anak bungsu yang sangat kelaparan seusai dari sekolah, ibu nya berpesan agar dimakan bersama sama, namun si bungsu tidak menghiraukannya, setelah kenyang datanglah ibu nya yang melihat ayam lado ijau tersebut sudah habis dimakan anaknya.
Ibunya pun memarahinya, kenapa kamu melahapnya sendiri?, aku pikir ibu sudah memakannya ucap si bungsu, dengan tensi yang tinggi ibu pun menyuruh nya  untuk membeli bahan ayam lado ijau tersebut kembali, rasa menyesal memenuhi dada, si bungsu pun meminta maaf kepada ibunya.
Hari sudah malam, semua keluarga sudah berkumpul dimeja makan, Ayam pun dimakan secara bersama sama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H