Mohon tunggu...
Fathur Fdj
Fathur Fdj Mohon Tunggu... Pewarta Lokal -

Pewarta Lokal

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dulu Terisolir, Loksado Kini Jadi Primadona Wisata Kalsel

25 Juli 2016   14:16 Diperbarui: 25 Juli 2016   14:31 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balanting (Bamboo Rafting), Tradisi Masyarakat Setempat Turun Temurun

Loksado, Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan wilayah kecamatan dari 11 Kecamatan yang ada di Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan luas wilayah 338,89 km2 terdiri dari 11 desa, 22 rukun kampung dan 44 rukun tetangga serta 44 balai adat.

Kasubbag Umum dan Kepegawaian Disbudpar HSS Abdul Halim menjelaskan secara tofografis loksado merupakan daerah berbukit-bukit dengan ketinggian rata-rata 200 mdp sedangkan dilihat dari kemiringan wilayah sebagian besar merupakah wilayah yang berada pada kemiringan 15 sampai dengan 40 % dan diatas 40%.

WIlayah loksado dulunya puluhan tahun merupakan hutan belantara dan tak satu pun ruas jalan yang menghubungkan dengan dunia luar dalam hal ini Kota Kandangan sebagai Ibu Kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

"Sejak ratusan tahun yang lalu sungai Amandit yang berhulu sungai di sekitar Loksado sebagai jalur transfortasi dengan rakit bambu sebagai medianya,"ujarnya.

Namun sebagai daerah sempat terisolir ternyata masyarakat loksado memiliki kebudayaan dan aliran kepercayaan yang unik dan berbeda dengan daerah lainnya, peninggalan budaya sampai saat ini terpelihara salah satunya budaya yang kemudian menjadi primadona wisata adalah "Balabuh Lanting" yang kemudian populer dikenal "Bamboo Rafting" yang bakal digelar kembali 7-8 April 2016 di Desa Loksado, Kecamatan Loksado..

Salah satu Jenis Tradisi Adat Dayak Setempat
Salah satu Jenis Tradisi Adat Dayak Setempat
Melejitnya kawasan Loksado sebagai kawasan strategis pariwisata Nasional (KSPN) andalan Propinsi Kalimantan Selatan menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara sejak tahun 1991 bertepatan dengan program pemerintah "Visit Indonesian Year 1991".

Maka menurutnya bentuk promosi berkelanjutan terhadap loksado sebagai destinasi wisata yang berbasis wisata alam maka diperlukan event-event yang dikemas menarik dan menghibur, namun tidak meninggalkan keaslian budaya lokallk dan kearifannya.

Diharapkanya melalui event promosi wisata makin mengenalkan budaya lokal masyarakat loksado dan kearifan lokalnya sekaligus melestarikannya di tengah era globalisasi, meningkatkan kualitas dan sarana/prasarana pariwisata, menyukseskan program pemerintah Kabupaten HSS utamanya bidang pariwisata dan budaya dan terpenting dapat meningkatkan sumberdaya dan perekonomian potensi sekitar obyek wisata alam Loksado.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun