Ditambahkannya mesin pengaduk dodol pernah dilihatnya sudah ada di Rantau, Â Kabupaten Tapin dan pihaknya sudah mencoba kemudahan dan kepraktisan alat dimaksud, pihaknya bermaksud meminjam mesin tersebut untuk diuji cobakan membuat dodol kandangan namun tidak dijinkan pemilik mesin.
Sementara itu, Kabid UKM Disperindagkop dan UKM HSS Sumarsono menjelaskan memang pernah ada masukan permintaan bantuan alat pengaduk bahan dodol namun menurutnya perlu diketahui bahwa ada perbedaan khas dodol kandangan dengan dodol di daerah lain karena gula aren yang digunakan maka ketika masak dodol akan tetap basah serta untuk menjaga kekhasan rasa lebih baik dimasak atau diolah secara tradisional serta ini jualah rahasia keunikan rasa dodol kandangan yang tak tertandingi.
"Sesuai arahan pimpinan dan menjaga keaslian rasa dan kekhasannya kita tetap menyarankan dimasak secara tradisional,  contoh dodol Garut hasil akhir olahannya kering karena menggunakan susu dan gula pasir sementara dodol kandangan akan tetap  basah dan memiliki rasa yang khas karena dari  kelapa, gula aren atau gula merah kalau pola masak berubah tentu akan mempengaruhi kekhasan rasa dodol",ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H