Mohon tunggu...
Fathur Fdj
Fathur Fdj Mohon Tunggu... Pewarta Lokal -

Pewarta Lokal

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Unik, Menabung Untuk Rayakan Maulid Nabi

31 Juli 2016   23:45 Diperbarui: 1 Agustus 2016   00:08 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa Bulan Maulid  memang telah berlalu namun kemeriahannya tetap terasa dari perkotaan hingga pelosok desa di Kabupaten HST, Propinsi Kalimantan Selatan  memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhamad SAW.

Tradisi merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Kabupaten HST memiliki perbedaan dan keunikan tersendiri dibanding daerah lainnya bahkan seolah tidak terpengaruh dengan kenaikan harga bahan pokok, minat warga untuk memperingati Maulid Nabi bukannya berkurang.

Warga Barabai Syamsudin menuturkan rata-rata rumah tangga di lingkungannya untuk dapat memperingati Maulid Nabi mengeluarkan dana lebih dari Rp.2 Juta dan sebagian besar warga membentuk Handil Maulid Mingguan yang didalamnya termasuk kegiatan menabung rutin untuk keperluan Maulid.

"Handil Maulid dikampung kami beranggotakan 40 an orang, hasil tabungan maulid warga biasanya dibelikan sapi yang kemudian dibagikan kepada anggota handil untuk keperluan jamuan Maulid namun ada juga uang kontan saja yang diterima anggota tak jarang jumlah tabungan masing-masing anggota mencapai puluhan juta,"ujarnya.

Handil maulid juga biasa satu atau dua bulan lebih dahulu membagikan undangan maulid kepada kelompok handil, langgar atau mesjid di lingkungan tetangga dan jiran lainnya, mengingat padatnya jadwal maulid biasanya pengundang mengingatkan rombongan yang diundang untuk memberitahukan kehadiran atau ketidak hadirannya.

Bahkan ada kelompok handil dari kampung tertentu yang tidak memberitahukan kehadirannya sehingga mengecewakan tuan rumah pengundang sehingga diberikan sanksi denda uang, peringatan maulid bisa dilaksanakan pagi ataupun malam hari dan dibentuk kepanitiaan maulid lingkungan di lingkungan setempat untuk melancarkan kegiatan maulid.

Ada beberapa jenis bacaan dan tradisi yang mengiringi kegiatan maulid mulai dari Khataman atau batamat baca Al Qur'an, baayun, Mahaul, Selamatan, diisi juga dengan pembacaan salawat Nabi,maulid Habsyi.  Barjanji, Diba, dan lainnya.
Intinya Peringatan Maulid tak lain untuk memulyakan Kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, memelihara silaturrahmi dan persatuan umat serta disisi lain juga meningkatkan perekonomian warga dengan tingginya pembelian bahan pokok selama maulid.

Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki keragaman budaya dan tradisi dan warganya memiliki toleransi yang tinggi terhadap keragaman tersebut memang ada beberapa kalangan yang menganggap perayaan maulid adalah mengada-ngada karena tidak disyariatkan baik dalam Al Qur'an maupun Hadist namun sesama warga yang berbeda pendapat tetap saling menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun