Tak terasa Bulan Maulid  memang telah berlalu namun kemeriahannya tetap terasa dari perkotaan hingga pelosok desa di Kabupaten HST, Propinsi Kalimantan Selatan  memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhamad SAW.
Tradisi merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Kabupaten HST memiliki perbedaan dan keunikan tersendiri dibanding daerah lainnya bahkan seolah tidak terpengaruh dengan kenaikan harga bahan pokok, minat warga untuk memperingati Maulid Nabi bukannya berkurang.
Warga Barabai Syamsudin menuturkan rata-rata rumah tangga di lingkungannya untuk dapat memperingati Maulid Nabi mengeluarkan dana lebih dari Rp.2 Juta dan sebagian besar warga membentuk Handil Maulid Mingguan yang didalamnya termasuk kegiatan menabung rutin untuk keperluan Maulid.
Handil maulid juga biasa satu atau dua bulan lebih dahulu membagikan undangan maulid kepada kelompok handil, langgar atau mesjid di lingkungan tetangga dan jiran lainnya, mengingat padatnya jadwal maulid biasanya pengundang mengingatkan rombongan yang diundang untuk memberitahukan kehadiran atau ketidak hadirannya.
Bahkan ada kelompok handil dari kampung tertentu yang tidak memberitahukan kehadirannya sehingga mengecewakan tuan rumah pengundang sehingga diberikan sanksi denda uang, peringatan maulid bisa dilaksanakan pagi ataupun malam hari dan dibentuk kepanitiaan maulid lingkungan di lingkungan setempat untuk melancarkan kegiatan maulid.
Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki keragaman budaya dan tradisi dan warganya memiliki toleransi yang tinggi terhadap keragaman tersebut memang ada beberapa kalangan yang menganggap perayaan maulid adalah mengada-ngada karena tidak disyariatkan baik dalam Al Qur'an maupun Hadist namun sesama warga yang berbeda pendapat tetap saling menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H