Mohon tunggu...
Fathul Wahid
Fathul Wahid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Guru

Saya merupakan seorang mahasiswa yang berkeyakinan kuat untuk menjadi seorang guru profesional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia: Menguatkan Profil Pelajar Pancasila di Era Pendidikan Abad ke-21

10 Desember 2023   10:45 Diperbarui: 10 Desember 2023   10:51 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, baik dalam aspek budaya, agama, maupun etnis. Kekayaan ini menjadi ciri khas yang memperkaya identitas bangsa. Dalam konteks pendidikan, identitas ini tercermin dalam Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia, serta dalam upaya menciptakan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21. Namun, tantangan dalam menghayati dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam ekosistem sekolah (kelas) di era ini sangatlah nyata. Artikel ini akan mengulas beberapa tantangan kritis yang dihadapi dalam memperkuat pemahaman tentang Pancasila sebagai identitas bangsa dan Profil Pelajar Pancasila dalam pendidikan abad ke-21, dengan fokus pada pengamatan di kelas.

Tantangan dalam Menghayati Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia

Tantangan Multikulturalisme: Keheterogenan masyarakat Indonesia menjadi salah satu tantangan utama dalam menghayati Pancasila. Di sekolah, peserta didik datang dari beragam latar belakang budaya, agama, dan etnis. Mempersatukan mereka di sekitar nilai-nilai Pancasila sambil menghormati keberagaman adalah tantangan yang kompleks. Pengamatan di kelas mengungkapkan bahwa beberapa peserta didik mungkin kurang menghayati Pancasila sebagai identitas bangsa karena pengaruh budaya atau agama mereka sendiri.

Tantangan Kurikulum yang Relevan: Memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum yang sesuai dengan tuntutan zaman adalah tantangan lain. Kurikulum harus mencerminkan perkembangan teknologi dan masyarakat, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional. Pengamatan di kelas menunjukkan bahwa beberapa mata pelajaran mungkin kurang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan baik dalam pembelajarannya.

Bagaimana Pancasila Dapat Menguatkan Profil Pelajar di Kelas

Pengajaran Aktif: Salah satu langkah kunci adalah melibatkan peserta didik secara aktif dalam pengajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila. Diskusi dan proyek yang mendorong refleksi tentang persatuan, toleransi, dan keadilan adalah contoh pengajaran yang dapat memperkuat pemahaman tentang Pancasila. Pengamatan di kelas menunjukkan bahwa pengajaran yang interaktif dapat membantu peserta didik lebih menghayati nilai-nilai ini.

Pendidikan Karakter: Pembentukan Profil Pelajar Pancasila juga memerlukan pendidikan karakter yang kuat. Pengamatan di kelas menegaskan pentingnya membentuk karakter yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, seperti sikap menghormati perbedaan dan kepedulian terhadap sesama.

Kesimpulan

Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia adalah landasan filosofis yang menggambarkan eksistensi dan keragaman bangsa ini. Dalam pendidikan abad ke-21, menghayati nilai-nilai Pancasila dan menciptakan Profil Pelajar Pancasila adalah tantangan dan tanggung jawab bersama. Pengamatan di kelas menunjukkan bahwa melalui pengajaran yang aktif dan pembentukan karakter yang kuat, nilai-nilai Pancasila dapat ditanamkan pada generasi muda. Sehingga, Indonesia akan memiliki pemimpin masa depan yang mampu mempertahankan dan mengembangkan identitas bangsa yang berlandaskan pada Pancasila. Dalam era pendidikan abad ke-21, kita harus terus bekerja keras untuk menjadikan Pancasila sebagai landasan kuat dalam membentuk masa depan bangsa yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun