Pendahuluan
Perubahan iklim yang semakin mendesak mendorong kebutuhan untuk mengadopsi teknologi energi terbarukan secara global. Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan potensi energi terbarukan yang melimpah, perlu merancang sistem yang inovatif untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah pengembangan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) hybrid dan platform lepas pantai di Laut Timor.
Konsep Desain
Sistem hybrid PLTB yang dikombinasikan dengan teknologi offshore di Laut Timor mengintegrasikan energi angin dan sumber energi terbarukan lainnya, seperti solar dan biomassa. Platform lepas pantai ini tidak hanya dapat mengoptimalkan potensi energi angin yang tinggi, tetapi juga memanfaatkan sinar matahari dengan panel surya yang dipasang di atas struktur platform. Desain ini memungkinkan pengurangan jejak karbon dan meningkatkan efisiensi produksi energi.
Salah satu oil platform yang ada di Madura memiliki potensi untuk menghasilkan carbon footprint sebesar 1232 kg CO2eq/GJ (Iswara). Terdapat kurang lebih 500 bangunan lepas pantai di Indonesia, yang berpotensi untuk melakukan eksplorasi migas sehingga merupakan suatu kenicayaan jika infrastruktur ini memiliki kontribusi yang signifikan terhadap karbonisasi. Laut Timor menjadi wilayah yang sangat potensial terhadap keberadaan minyak dan gas bumi yang jumlahnya diperkirakan mencapai 5,13 triliun kaki kubik dan potensi omzet mencapai 50 miliar USD. Potensi energi baru terbarukan di Laut Timor juga terbilang besar, meliputi angin dan gelombang laut (Mahmud, 2023).
Keunggulan
Potensi Energi Angin: Laut Timor memiliki kecepatan angin yang cukup untuk mendukung operasional PLTB. Turbin angin yang dipasang di platform offshore dapat menghasilkan energi secara konsisten, bahkan di daerah terpencil.
Diversifikasi Energi: Menggabungkan energi angin, solar dan biomassa, sistem hybrid ini mampu menghasilkan energi yang lebih stabil dan dapat diandalkan. Ini juga mengurangi ketergantungan pada satu sumber energi, meningkatkan ketahanan energi nasional.
Pengurangan Emisi: Sistem ini mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, emisi CO2 dan polutan lainnya dapat diminimalkan, mendukung target NZE 2060.
Integrasi PLTB offshore dengan offshore platform menjadi dalah satu inovasi yang dapat direalisasikan. Integrasi ini akan melibatkan infrastruktur offshore O&G platform dan substation pada transmisi HVDC. Dari sisi offshoe platform, tipe struktur bangunan lepas pantai yang akan digunakan adalah tipe fixed jacket platform. Dalam desain PLTB hybrid, energi angin dan energi gelombang laut akan digunakan untuk dikonversi menjadi energi listrik sehingga pembangkit hybrid ini akan menyatukan desain PLTB dan pembangkit tenaga gelombang laut dalam satu insfrastruktur. PLTB hybrid ini akan menyuplai kelistrikan ke oil platform di Kawasan laut TImue untuk menggantikan pembankit turbin gas yang tidak ramah lingkungan. Hal ini akan menurunkan emisi gas yang dihasilkan oleh mesin diesel sebagai penyuplai utama kelistrikan di anjungan lepas pantai. Tak hanya itu, PLTB hybrid ini juga dapat menyuplai listrik ke daratan untuk memenuhi kelistrikan konsumen rumahan industry. Kedua hal tadi dilakukan dengan menggunakan trasnmisi arus searah (HVDC) untuk menggapai wind farm yang terletak jauh di lepas pantai Laut Timor (Mahmud, 2023).