Fathul Bari
Pendahuluan
Air lindi merupakan hasil sampingan dari proses pengelolaan sampah yang dapat mengandung berbagai logam berat dan senyawa organik berbahaya. Penanganan air lindi yang tidak tepat dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan dampak kesehatan bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan metode yang efisien dalam menurunkan kadar logam berat dan senyawa organik pada air lindi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan enceng gondok dan karbon aktif berbasis penyaring biodisc sebagai prototipe penyaringan air lindi.
Salah satu standar pengelolaan sampah modern IKN adalah pengelolaan sampah modern yang lebih maju yang memenuhi konsep zero-waste of life, untuk mendekati konsep IKN sebagai smart, green forest city. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia akan menghasilkan sampah hingga 18,2 juta ton pada tahun 2021, dengan komposisi sampah yang dikelola dengan baik sebesar 72,95% dan sampah tidak diolah sebesar 27,05%. Pasalnya, daya tamping TPA baik tempat pengeloahan akhir (TPA) maupun tempat penampungan sementara (TPS) dibatasi oleh standar minimal pengelolaan sampah. Dalam sebagain besar proses TPA, lindi dihasilkan oleh pencucian isi efluen dan dari sumber eksternal seperti air hujan, dan lain-lain, dengan membuang limbah. Lindi mengadung konsentrasi tinggi zat anorganik yang ditemukan di limbah, seperti logam berat. Namun, efek zat anorganik lebih berbahaya. Zat anorganik tersebut antara lain arsenic (As), kadmium (Cd), timbal (Pb) dan merkuri (Hg). Arsenik (As) memiliki sifat yang sangat beracun sering digunakan untuk racun tikus. Bila dikomsumsi oleh manusia dapat menyebabkan mual, diare, atau sembelit, sakit kuning, pendarahan ginjal dan kenker kulit. Kadmium (Cd) sangat beracun bagi manusia. Ketika tertelan, itu menyebabkan gejala gastrointestinal dan penyakit ginjal. Timbal (Tb) juga memiliki sifat yang sangat beracun. Keracunan Pb menyebabkan seperti rasa logam di mulut dan muntah (Meila Anggraini dalam Hanafi, 2023).
Metode
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan sampel air lindi dari lokasi pembuangan akhir (TPA) dan mengujinya untuk mengetahui kadar logam berat serta senyawa organik. Prototipe penyaringan dirancang menggunakan media enceng gondok dan karbon aktif yang ditempatkan dalam biodisc. Proses penyaringan dilakukan dengan mengalirkan air lindi melalui prototipe selama periode waktu tertentu, kemudian diukur kadar logam berat dan senyawa organik yang tersisa.
Salah satu cara ramah lingkungan untuk mengurangi limbah adalah dengan ide membuat prototipe pengolahan lindi menggunakan metode phytorec dari eceng gondok lahan basah yang dibangun di permukaan bebas air karbon aktif berdasarkan bioplate. Metode pengolahan air limbah dengan menggunakan free water surface constructed wetland (FWSCW) eceng gondok dan karbon aktif berbasis penyaring biodisk merupakan salah satu solusi yang efektif untuk mengurangi tingkat polutan dalam air limbah. Metode ini dapat menghilangkan sekitar 50% hingga 70% zat organic dan 25% hingga 35% zat anorganik dari limbah, sehingga memenuhi standar pembuangan air limbah yang telah ditetapkan (Hanafi, 2023).
Hasil dan Pembahasan
Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan enceng gondok dan karbon aktif secara signifikan menurunkan kadar logam berat, seperti timbal (Pb) dan kadmium (Cd), serta senyawa organik dalam air lindi. Enceng gondok memiliki kemampuan penyerap yang baik berkat struktur akarnya yang luas dan kemampuannya dalam mengikat kontaminan. Karbon aktif juga berkontribusi dalam proses adsorpsi, meningkatkan efisiensi penyaringan.
Filter lindi tetap berada dalam kotak selama beberapa hari sebelum dibuang ke TPA akhir. Penyaringan phytomediant eceng gondok dengan karbon aktif ini dapat menurunkan kadar logam berat, polutan organik dan kualitas oksigen dalam lindi sehingga meminimalisir pencemaran air. Enceng gondok juga dapat mengurangi oksigen di dalam air dan menyebabkan kematian ikan lainnya. Namun, eceng gondok juga dapat digunakan sebgai agen pelindung tanaman dalam pengolahan deterjen yang terkotaminasi logam berat dan membantu mengunragi logam berat di lingkungan. Media filter yang mengandung eceng gondok memberikan pengaruh yang signifikan terhadap reduksi logam berat, yang diamati dengan P3 (Podsolik Merah-Kuning). Pengobatan, ferrolit, eceng gondok, pelindian) dan P1 (podsol merah kuning, eceng gondok, pelindian), P1 Fe pada batang 0,0944% (Hanafi, 2023).