Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bioninsektisida dan Kompos Biji Kelengkeng: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengelolaan Sampah

11 Oktober 2024   22:04 Diperbarui: 11 Oktober 2024   22:07 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber : Editing Penulis

Fathul Bari

Tantangan terbesar dalam menjaga kelestarian lingkungan adalah pengelolaan sampah organik. Seringkali limbah organik seperti biji kelengkeng terbuang sia-sia tanpa dimanfaatkan secara optimal. Sebuah inovasi bioinsektisida dan kompos berbasis biji kelengkeng, dapat menjadi solusi. Limbah ini dapat diolah menjadi produk yang memiliki manfaat besar bagi lingkungan serta mampu menjadi daya dukung keberlanjutan ekosistem.

Biji Kelengkeng: Sumber Bioinsektisida Alami

Salah satu potensi dari biji kelengkeng dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan bioinsektisida alami. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa di dalam biji kelengkeng mengandung senyawa aktif yang dapat menjadi pestisida alami. Senyawa-senyawa ini yang mampu mengendalikan hama tanaman tanpa membahayakan lingkungan serta kesehatan manusia, seperti yang sering terjadi pada pestisida kimia sintetis.

Sampah merupakan salah satu masalah yang sangat besar dan perlu segera ditangani. Sampah terbagi menjadi dua, yakni sampah organic dan sampah anorganik. Kedua jenis sampah ini merupakan salah satu sumber pemasok carbon market di Indonesia. Salah satu sampah organi yang ada di Indonesia dan belum dimanfaatkan secara optimal adalah sampah biji kelengkeng. Biji kelengkeng yang menjadi limbah organik ternyata mengandung saponin, flavonoid dan tannin. Keefektivitasan bioinsektisida dikarenakan kandungan zat aktif yang ada dalam ekstrak biji kelengkeng. Uji fitokimia ekstrak biji kelengkeng menungjukkan uji positif mengandung flavonoid, polifenol, tannin saponin dan minyak atsiri. Kandungan senyawa-senyawa toksik yang ada di ekstrak biji kelengkeng sangat efektif sebagai bioinsektisida. Nilai lebih bioinsektisida ini adlaah produk yang bersifat aman bagi lingkungan karena dapat terurai oleh alam mengingat bahn dasarnya dari limbah organik (Lestari, 2023).

Penggunaan bioinsektisida berbahan dasar biji kelengkeng dapat mengurangi ketergantungan pada bahan kimia berbahaya. Selain itu, penggunaan dari pestisida alami ini mampu menjaga keseimbangan ekosistem, hal ini karena tidak merusak organisme non-target seperti lebah atau serangga penyerbuk lainnya. Justru ini menjadi hal yang sangat penting untuk keberlangsungan keanekaragaman hayati.

Kompos Biji Kelengkeng: Solusi Pengelolaan Sampah Organik

Selain dapat dimanfaatkan sebagai bioinsektisida, biji kelengkeng juga dapat diolah menjadi kompos berkualitas tinggi. Penguraian bahan organik secara alami sangat memungkinkan terjadi di dalam proses pengomposan ini, sehingga menghasilkan pupuk yang kaya akan nutrisi untuk tanaman. Selain itu, kompos biji kelengkeng dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah dan memperkuat kemampuan tanah dalam menahan air.

Pemanfaatan limbah biji kelengkeng sebagai kompos, kita tidak hanya dapat mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), tetapi juga mendorong praktik pertanian organik yang lebih ramah lingkungan. Hal ini dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh pembusukan limbah organik di TPA.

Solusi Berkelanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun