Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bilik Hijau, Solusi Penggunaan Tas Belanja Ramah Lingkungan Secara Efektif

11 Oktober 2024   15:34 Diperbarui: 11 Oktober 2024   15:36 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Editing Penulis

Fathul Bari

Semakin meningkatnya kesadaran secara global akan pentingnya dalam menjaga keadilan lingkungan, penggunaan kantong plastik menjadi masalah utama yang kerap dihadapi. Cara untuk menghadapi dampak lingkungan yang melahirkan kerugian, perlu ada peralihan dari plastik ke tas belanja yang lebih ramah pada lingkungan. Tas belanja yang dimaksud yakni seperti tote bag atau tas kain. Meskipun ada peningkatan penggunaan tas belanja, tetapi masih saja ada tantangan dalam memanfaatkannya secara lebih efektif dan berkelanjutan. Pada 2021, KLHK menyatakan terdapat 41 daerah yang melakukan pembatasan penggunaan kantong plastik. Hal ini disebabkan harga kantong plastik yang sangat murah, hanya berkisar Rp 200-Rp 500 sehingga masyarakat masih memilih untuk membeli kantong plastic tersebut (Larasati 2022). Penggunaan kantong belanja kain, atau biasa disebut reusable bag merupakan solusi yang cukup baik dalam mengurangi penggunaan kantong plastik. Reusable bag terbuat dari material yang kokoh, sehingga dapat menopang beban yang cukup berat, tidak seperti kantong plastic yang mudah robek. Selain itu, reusable bag memiliki desain lebih menarik jika dibangdingkan dengan kantong plastik (Lestari, 2023).

Kondisi yang dmikian ini memerlukan sebuah konsep yang lebih ramah lingkungan. Bilik Hijau merupakan wadah atau pusat guna menyalurkan tas belanja yang ramah lingkungan dan ditempatkan di beberapa lokasi pusat perbelanjaan serta komunitas warga. Adapun fungsi dari bilik ini adalah untuk menyediakan berbagai tas belanja bagi masyarakat yang lupa membawa tas belanja sendiri. Selain itu, juga dapat membantu mereka yang belum memiliki tas belanja sendiri. Tidak hanya itu Bilik Hijau ini juga dapat menjadi tempat pengumpulan tas belanja bagi masyarakat yang mau menyumbangkan tas belanja mereka untuk didistribusikan kembali. Bilik bijak merupakan sarana mengumpulkan dan memfasilitasi tas belanja kepada para pembeli di toserba, minimarket, warung, pasar modern, ataupun pasar tradisional. Bijak-bijak ditempatkan di dekat pintu masuk dan di dekat kasir. Masyarakat dapat bebas mengambil tas belanja sesuai kebutuhan (maksimal 3) dan dapat menyumbangkan tas belanja yang dimilikinya. Dengan demikian, penggunaan tas belanja dapat lebih efektif dan bremanfaat (Lestari, 2023).

Bilik Hijau ini pada praktiknya, tidak hanya memfasilitasi akses masyarakat terhadap tas belanja yang ramah lingkungan, tetapi juga mendukung sirkulasi penggunaan tas yang lebih luas dan berkelanjutan. Masyarakat juga boleh meminjam tas belanja di tempat ini dan didorong untuk mengembalikan setelah pemakaian, maka tas tersebut dapat digunakan kembali oleh orang lain. Adanya konsep ini bisa mendorong pola piker berbagi serta memanfaatkan secara maksimal tas yang telah ada tanpa harus membeli tas baru pada saat berbelanja. Pada tahun 2021, Indonesia memiliki 11,6 juta ton sampah plastic. Sifatnya yang sulit terurai membuat sampah plastic menjadi tidak terkendali (Lestari, 2023). Bilik bijak merupakan sarana untuk mengumpulkan dan memfasilitasi tas belanja kepada para pembeli di toserba, minimarket, warung, pasar modern, ataupun pasar tradisional. Dengan slogan "Dari dan Untuk Kami", bilik bijak melibatkan masyarakat dalam melaksanakan program ini. Masyarakat dapat memakai dan meletakkan tas belanja yang mereka miliki di Bilik Bijak. Tujuan dari Bilik Bijak adalah untuk meminimalisasi penumpukan tas-tas belanja di rumah (Lestari, 2023).

Selain memiliki manfaat pada lingkungan, inisiatif ini juga dapat memberikan dampak sosial. Melalui adanya Bilik Hijau, masyarakat akan lebih mudah untuk berkontribusi dengan gerakan dalam rangka mengurangi pemakaian plastik sekali pakai. Mereka memiliki rasa keterlibatan di dalam aksi nyata untuk melindungi bumi dan pada saat yang sama, belajar untuk lebih bertanggung jawab dalam hal penggunaan barang sehari-hari. Keterlibatan komunitas dalam pengelolaan Bilik Hijau juga dapat memperkuat ikatan sosial dan kepedulian terhadap lingkungan lokal.

Bilik Hijau adalah solusi kreatif dan praktis yang tidak hanya mengurangi penggunaan plastik tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan dan tanggung jawab sosial. Selain itu, dengan adanya bilik ini di berbagai titik diharapkan masyarakat lebih mudah dan termotivasi untuk beralih ke kebiasaan belanja yang lebih ramah lingkungan.

Referensi 

Lestari, R, A. 2023. Bilik Bijak : Wadah Penyaluran Tas Belanja Demi penggunaanya Yang Lebih Efektif. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). RM Books

Society of Renewable Energy (SRE) & Rakyat Merdeka (RM). 2023. Menuju Indonesia Bersih. 50 Karya Terbaik Kompetisi Penulisan Artikel National Energy, Climate & Sustainability (NECSC) Piala Menteri ESDM RI dan Piala Menteri LHK RI. RM Books

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun