Fathul Bari
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) merupakan salah satu inovasi yang menjawab tantangan lingkungan dan kebutuhan energi di perkotaan. Seperti di Jakarta, PLTSa Sunter telah menjadi salah satu contoh nyata bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah sampah dan polusi udara. Melalui pengelolaan sampah menjadi energi, PLTSa tidak hanya berkontribusi dalam penyediaan listrik, tetapi juga membantu mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan.
Sampah kota yang semakin meningkat menjadi isu krusial, terutama di Jakarta, yang merupakan salah satu kota dengan populasi terpadat di dunia. Setiap harinya, kota ini memproduksi lebih dari 7.000 ton sampah, dan sebagian besar dari sampah ini berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Pengelolaan sampah yang tidak efektif dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air, serta memicu masalah kesehatan akibat polusi udara yang dihasilkan dari pembakaran sampah. Oleh karena itu, inovasi dalam pengelolaan sampah menjadi sangat penting.
Indonesia membutuhkan rekayasa sistem alam yang mampu mengatasi permasalahan energi listrik. Tidak diperlukan pemberhentian pembangkit listrik tenaga sampah kareana karena Langkah ini sudah tepat dalam memanfaatkan potensi yang ada guna mencapai sustain renewable energy. Yang dibutuhkan adalah sistem filter udara dari hasil pembakaran sampah setelah menggerakkan generator. Air Pollution Filter Treatment adalah solusimya. Proses pemfilteran haruslah dilakukan dengan proses penekanan dengan penekanan yang cukup tinggi sekitar 30 menit guna memilah jenis udara kotor ataupun abu hasil pembakaran agari bisa terseleksi dan lebih aman untuk dilepaskan ke udara bebas.Â
Udara yang dibebaskan ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai tambahan pembangkit listrik bertenaga angin (PLTB). Dengan kemampuan alait Air Pollution Filter Treatment yang mampu menghisap dan mengatur kecepatan lairan angin yang bergerak dapat membuat angin dapat bergerak cepat pada radius terdekat dengan alat treatment ini. Angin yang diatur cukup kencang bisa menggerakkan kincir angin. Kincir angin diposisikan cukup dekat dengan PLTSa dan secara strategis berada pada wilayah aliran angin hembusan pantai (Marosy, 2021).
PLTSa Sunter memiliki kapasitas untuk mengolah hingga 2.200 ton sampah per hari. Proses yang dilakukan adalah dengan mengonversi sampah organik dan non-organik menjadi energi listrik melalui teknologi pembakaran. Hasil dari pembakaran ini kemudian dimanfaatkan untuk memproduksi listrik yang dapat disuplai ke jaringan listrik nasional. Langkah yang demikian, bisa menjadikan PLTSa Sunter tidak hanya berfungsi sebagai tempat pengolahan sampah, tetapi juga sebagai sumber energi yang berkelanjutan.
Salah satu keuntungan dari PLTSa Sunter adalah kemampuannya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Adapun di dalam proses pengolahan sampah, PLTSa menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, sehingga emisi yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan pembakaran sampah secara langsung di TPA. Hal ini membantu mengurangi dampak negatif terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Selain itu, inovasi ini juga mendukung program pemerintah dalam mengurangi jejak karbon dan mencapai target pembangunan berkelanjutan.
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah :Secara umum, proses elektrifikasi tenaga ini diperoleh dengan menggunakan hasil pembakaran sampah yang sudah kering pada suhu sekitar 850o.C -- 900o C. Pembakaran ini akan mendidikan air yang sudah disiapkan pada ruang pembakaran. Uap yang dihasilkan akan diarahkan menuju ruang penggerakn generator untuk menghasilkan potensial listrik hingga akhirnya disimpan pada kapasitor. Lalu, abu hasilnya akan dilepaskan kea lam setelah di filter. Â Pembangkit Listrik Tenaga Angin : Secara umum, proses elektrifikasi tenaga ini diperoleh dengan memutarkan generator pada kotak khusus yang menopang baling-baling sebelum nantinya akan di alirkan melalui kabel menuju dalam tower agar diproses pada kapasistor dan generator tambahan lain. Blades pada kincir angin akan berputar dan menggerakkkan generator sehingga terdapat potensial listrik (Marosy, 2021).
PLTSa Sunter juga menjadi pusat elektrifikasi bagi kawasan sekitar. Sehingga dengan adanya pasokan listrik yang stabil, masyarakat di sekitar PLTSa dapat menikmati akses energi yang lebih baik. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, inovasi ini juga membuka peluang kerja baru dalam sektor pengelolaan sampah dan energi terbarukan, yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Namun, untuk mencapai potensi penuh PLTSa Sunter, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk berkolaborasi dalam pengelolaan sampah. Edukasi masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah di sumbernya menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas bahan baku yang akan diolah di PLTSa. Adanya pemilahan yang baik, menjadikan sampah organik dapat diolah menjadi biogas, sementara sampah non-organik dapat didaur ulang. Ini akan mengurangi beban PLTSa dan meningkatkan efisiensi pengolahan.