Fathul Bari
Pada era modern ini, kebutuhan akan energi listrik semakin meningkat, terutama di daerah pedesaan. Namun, banyak desa di Indonesia masih mengalami kesulitan dalam mengakses sumber energi yang berkelanjutan dan terjangkau. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah penerapan teknologi micro hydro power. Teknologi ini memanfaatkan aliran air yang ada di sungai atau saluran irigasi untuk menghasilkan listrik dalam skala kecil, sehingga dapat menjadi alternatif yang efisien untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di pedesaan.
Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2017, Pemerintah Indonesia menargetkan percepatan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan porsi pembauran Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan porsi pembauran paling sedikit sebesar 23% di tahun 2025 dan 31% di tahun 2050 (Gonzaga, 2021).
Indonesia memiliki potensi energi hidro atau air sebesar (75.091 MW yang dapat dimanfaatkan melalui PLTM dan PLTMH (DEN, 2017). Namun hingga tahun 2017 potensi air tersebut bar termanfaatkan sebesar 6,4% atau secara 4.826,7 MW untuk PLTA, dan sebesari 1% atau setara 197,4 MW untuk PLTM dan PLTMH (IESR, 2017). Mincrosubmersible hysdro power plant merupakan pembangkit listrik skala mikro yang bekerja dengan memanfaatkan energi kinetik air pada sistem irigasi untuk memproduksi listrik. Micro submersible hydro power plant bekerja dengan cara ditenggelamkan dalam air sehingga aliran air akan memutar kincir yang selanjutnya diteruskan menuju generator submersible untuk mengoversi gerak mekanis dari kincir tersebut menjadi energi listrik (Gonzaga, 2021).
Micro hydro power plant (MHPP) adalah pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas yang relatif kecil, biasanya kurang dari 100 kW. Pembangkit ini memiliki beberapa keuntungan, terutama dalam konteks lingkungan dan keberlanjutan. Pertama, penggunaan air sebagai sumber energi mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin menipis dan menyebabkan polusi. Sumber daya alam yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk penerapan MHPP untuk menghasilkan energi listrik secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.
Unit micro submersible hydro power plant dapat dihubungkan menggunakan rantai ataupun kawat khusus pada jembatan maupun bagunan yang cukup kokoh di sekitar sistem irigasi untuk menempatkan unit pada posisi yang diiginkan serta setiap unit dilengkapi dengan mekanisme kait untuk menghubungkan satu unit dengan unit yang lain. Untuk menghindari kerusakan akibat tersebumbat oleh benda yang ikut hanyut ke dalam aliran air, maka digunakan metode preventif dengan memasang screen atau saringan berukuran lubang 1 cm x 1 cm pada bagian depan unit micro submersible hydro power plant (Gonzaga, 2021).
Kedua, MHPP dapat diimplementasikan secara lokal. Proyek ini tidak memerlukan investasi besar dan dapat dibangun dengan biaya yang relatif rendah dibandingkan dengan pembangkit listrik konvensional. Masyarakat desa dapat berpartisipasi dalam pembangunan dan pengelolaan MHPP, sehingga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan keterampilan lokal. Selain itu, keberadaan MHPP dapat membantu mendorong perekonomian desa, karena listrik yang dihasilkan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti penerangan, pengolahan hasil pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya.
Penerapan teknologi micro hydro di Indonesia telah menunjukkan hasil yang positif. Beberapa desa telah berhasil mengembangkan pembangkit listrik ini dan merasakan dampak langsung dari penggunaan energi terbarukan. Misalnya, desa-desa yang dulunya tergantung pada lampu minyak atau baterai kini dapat menikmati penerangan yang lebih stabil dan efisien berkat listrik dari MHPP. Selain itu, adanya listrik juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mempercepat pendidikan, dan memfasilitasi akses informasi.
Namun, untuk mewujudkan potensi penuh dari teknologi micro hydro, perlu dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait. Pembangunan infrastruktur yang memadai, penyuluhan tentang manfaat energi terbarukan, dan akses ke pendanaan untuk proyek-proyek ini sangat penting untuk keberhasilan implementasi. Melalui upaya secara bersama-sama, teknologi micro hydro dapat menjadi solusi kemandirian energi listrik pedesaan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat di daerah terpencil.
Referensi