Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Penulis Buku dan Peneliti

Sebagai penulis dan peneliti di Institut Hijau Indonesia, saya menggabungkan keahlian akademis dengan dedikasi terhadap pelestarian lingkungan dan inovasi pendidikan. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan penelitian, saya telah berkontribusi melalui karya-karya yang mendalam dan relevan, termasuk makalah tentang keadilan pemilu dan pengelolaan sumber daya alam. Sebagai penulis, saya memiliki minat mendalam dalam menganalisis isu-isu global dan lokal dari perspektif geografi dan lingkungan. Dengan pendekatan yang kritis dan sarkastik terhadap demokrasi, saya terus berkomitmen untuk memperluas wawasan dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat dan lingkungan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengoptimalkan Energi Surya dengan Solar Paint di Kawasan Urban

8 Oktober 2024   10:10 Diperbarui: 8 Oktober 2024   10:26 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Editing Penulis

Fathul Bari

Pada era yang semakin berfokus pada keberlanjutan dan energi terbarukan, potensi pemanfaatan energi surya menjadi semakin menarik, terutama di daerah padat penduduk. Salah satu inovasi yang menjanjikan dalam hal ini adalah solar paint, yaitu cat yang dapat mengubah permukaan bangunan menjadi sumber energi surya. Konsep ini menawarkan solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan energi di lingkungan perkotaan yang sering kali terbatas akan lahan.

Solar paint bekerja dengan memanfaatkan bahan semikonduktor yang dapat menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Proses ini mirip dengan cara kerja panel surya tradisional, tetapi dengan keuntungan tambahan solar paint dapat diterapkan pada berbagai permukaan, termasuk dinding dan atap, tanpa memerlukan struktur tambahan. Hal ini sangat penting di kota-kota besar yang sering menghadapi keterbatasan ruang.

Secara teknis, Photovoltaic di dalam solar panel mengubah cahaya matahari ke arus DC yang kemudian dikonversikan ke dalam arus AC. Di sisi lain penggunaan photovoltaic tradisional ini membutuhkan biaya yang cukup mahal yakni sekitar USD 1.000 atau 14.000.000 per 1 Kwp serta membutuhkan lahan yang luas untuk dapat menghasilkan jumlah listrik yang diiginkan apalagi untuk wilayah padat penduduk seprti di Pulau Jawa dan Bali dengan jumlah kebutuhan menacapai 203,9 TWh. Oleh kareana itu dibutuhkan suatu generator baru dari Photovoltaic yang memiliki efisiensi yang tinggi serta dapat diaplikasikan dengan mudah. Dalam hal ini adalah Solar Paint (Aghny, 202-203:2021). Konversi daya solar cell didasarkan pada prinsip efek photovoltaic. Ketika energi foton lebih besar daripada celeah energi (Eg) yang diserap maka, electron akan tereksitasi dari pita valensi ke pita konduksi. Sel surya memiliki asimetri bawaan yang menyebabkan elektron mencapai sirkuit eksternal menggunakan potensial listrik (Aghny, 2021).

Kota-kota di seluruh dunia menghadapi tantangan yang signifikan dalam hal konsumsi energi dan pengelolaan emisi karbon. Menurut laporan dari Badan Energi Internasional (IEA), konsumsi energi global terus meningkat, dan dengan meningkatnya populasi, permintaan energi di kawasan urban hanya akan bertambah. Solar paint dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi tantangan ini, dengan menyediakan cara yang inovatif dan ramah lingkungan untuk menghasilkan energi.

Karakteristik material yang dibutuhkan untuk thin film photovoltaic paint

Karakteristik Material 

Material

Jumlah yang melimpah

CZTS, Perovskite

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun