Selain memanfaatkan panas, jalan raya juga dapat menghasilkan energi melalui teknologi piezoelektrik. Teknologi ini bekerja dengan memanfaatkan tekanan dari kendaraan yang melintas di permukaan jalan. Saat kendaraan melintasi sensor piezoelektrik yang dipasang di jalan, tekanan yang dihasilkan dari gerakan kendaraan diubah menjadi energi listrik.
Sejalan dengan besarnya potensi pengembangan sumber energi baru piezoelektrik, sumber energi ini juga termasuk dalam kategori energi terbarukan. Hal ini didasarkan pada prinsip kerja piezoelektrik yang bersumber dari gerakan kendaraan di jalan raya, maka piezoelektrik akan tetap mengasilkan energi listrik (Saputra, 2021). Â
Meskipun energi yang dihasilkan dari setiap kendaraan tidak besar, namun di jalan raya dengan lalu lintas padat, energi tersebut bisa terakumulasi menjadi sumber listrik yang signifikan. Energi ini dapat digunakan untuk kebutuhan sekitar, seperti penerangan jalan, lampu lalu lintas, atau bahkan disimpan dalam baterai untuk digunakan di tempat lain. Inovasi ini menawarkan potensi besar bagi kota-kota yang memiliki volume lalu lintas tinggi, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
Â
Tantangan dan Peluang
Meskipun konsep jalan raya sebagai pembangkit energi terdengar menjanjikan, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah biaya pemasangan dan perawatan teknologi ini. Sistem penyerapan panas dan piezoelektrik membutuhkan investasi awal yang signifikan. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, diharapkan biaya ini akan menurun, terutama ketika konsep ini diadopsi secara luas.
Selain itu, durabilitas teknologi tersebut juga menjadi perhatian. Jalan raya, terutama di negara-negara tropis, harus mampu menahan beban lalu lintas yang berat dan kondisi cuaca ekstrem. Oleh karena itu, diperlukan riset dan pengembangan lebih lanjut untuk memastikan bahwa sistem-sistem ini dapat bertahan dalam jangka waktu panjang tanpa mengurangi fungsionalitasnya.
Â
Potensi Masa Depan
Kehidupan di masa depan, jalan raya yang tidak hanya sebagai jalur transportasi, tetapi juga sumber energi, akan menjadi bagian dari kota pintar yang ramah lingkungan. Teknologi ini juga dapat diintegrasikan dengan jaringan listrik pintar (smart grid) untuk mendistribusikan energi ke berbagai kawasan. Jika berhasil diimplementasikan secara luas, inovasi ini tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon global.
Adanya perkembangan teknologi yang pesat, jalan raya masa depan mungkin tidak hanya menjadi sarana mobilitas, tetapi juga bagian dari solusi energi berkelanjutan. Pemanfaatan energi dari aspal dan tekanan kendaraan merupakan salah satu cara inovatif untuk menjawab tantangan krisis energi dunia.