Mohon tunggu...
fathul geograf
fathul geograf Mohon Tunggu... Editor - Suka Menulis

Agar saya tetap dapat berkarya dan memperbaiki karya saya, maka mohon komentarnya dan like.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jejak Karbon Pemilu: Menghadapi Tantangan Menuju Proses Pemilu Ramah Lingkungan Melalui Pendekatan Ekologis

2 September 2024   12:37 Diperbarui: 2 September 2024   12:39 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kreasi Penulis

Kesimpulan

Jejak karbon pemilu adalah isu penting yang perlu mendapat perhatian lebih dalam konteks perubahan iklim. Tantangan yang dihadapi dalam mengurangi jejak karbon ini termasuk ketergantungan pada material fisik, mobilitas berbasis bahan bakar fosil, dan rendahnya kesadaran serta kebijakan lingkungan. Namun, dengan pendekatan ekologis yang tepat, pemilu yang lebih ramah lingkungan dapat diwujudkan. Digitalisasi, penggunaan material ramah lingkungan, transportasi berkelanjutan, energi terbarukan, dan kebijakan lingkungan yang kuat adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan ini. Keberhasilan beberapa negara dalam mengimplementasikan pemilu ramah lingkungan dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk mengikuti jejak yang sama, memastikan bahwa proses demokrasi tidak hanya mencerminkan kehendak rakyat tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.

Daftar Pustaka

Balboni, C., Burgess, R., Heil, A., Old, J., Olken, B, A. (2021). Cycles of Fire? Politics and Forest Burning in Indonesia. 111:415-419. doi: 10.1257/PANDP.20211005

Fossati, D. (2016). Electoral Dynamics in Indonesia: Money Politics, Patronage and Clientelism at the Grassroots. 38:321-323. doi: 10.1355/cs38-2j

Maulana, W, S., & Kartinah, D. (2024). Study on the use of data mining technology for election campaigns in indonesia. Ibn Al-Haitham, doi: 10.56127/ijst.v3i1.1193

Permadi, D, A., Sofyan, A., Oanh, N, T, K. (2017). Assessment of emissions of greenhouse gases and air pollutants in Indonesia and impacts of national policy for elimination of kerosene use in cooking. Atmospheric Environment, 154:82-94. doi: 10.1016/J.ATMOSENV.2017.01.041

Sharma, A. (2020). Environmental sustainability in elections: A case study of India's 2019 general elections. Journal of Environmental Policy & Planning, 22(5), 675-689. https://doi.org/10.1080/1523908X.2020.1785872

Smith, J., Williams, R., & Taylor, P. (2021). Carbon footprints of electoral processes: A comparative analysis. Environmental Pollution, 286, 116792. https://doi.org/10.1016/j.envpol.2021.116792

Santos, M., & Coutinho, P. (2017). The evolution of electronic voting in Brazil and its implications for sustainability. Journal of Sustainable Development, 10(3), 112-123. https://doi.org/10.5539/jsd.v10n3p112

Turoff, M., Hiltz, S. R., & Fjermestad, J. (2019). Digital transformation of electoral processes: Estonia's journey towards a sustainable e-voting system. International Journal of Electronic Governance, 11(1), 45-61. https://doi.org/10.1504/IJEG.2019.096234

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun