Mohon tunggu...
Fathul Gani Santoso
Fathul Gani Santoso Mohon Tunggu... Freelancer - hello

medical student

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Kedokteran: Vaksin

19 Agustus 2019   19:52 Diperbarui: 19 Agustus 2019   20:41 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menurut rumor-rumor tersebut, vaksin akan berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang sehingga para orang tua takut untuk mengikutsertakan anaknya dalam imunisasi3.

 Sebagai bagian dari cendekia medis, hal ini merupakan tanggung jawab bagi kita semua dalam mengedukasi masyarakat terhadap berita-berita hoax yang tidak valid. Rumor-rumor yang tidak benar tersebut harus disaring hal mana yang benar dan yang salah, agar tidak merugikan semua pihak. 

Melarang anak untuk tidak mengikuti imunisasi adalah hal yang tidak bertanggung jawab dan akan merugikan anak nantinya. Jika anak rentan terkena penyakit, bukankah itu merupakan tanggungan orang tua?. Sehingga sebagai orang tua kita pun harus lebih bijak lagi terhadap masa depan anak.

Hal terakhir yang menjadi alasan penolakan terhadap penggunaan vaksin adalah keterbatasan pendidikan, informasi, atau pengetahuan yang dimiliki. Orang-orang ini masih memiliki keraguan terhadap pengetahuan yang dimiliki atau bahkan tidak memiliki akses yang baik untuk mendapatkan informasi. 

Sebagai penyedia layanan kesehatan, kitalah yang bertanggung jawab untuk menyelamatkan orang-orang tersebut. Dengan adanya edukasi yang menyentuh setiap lapisan masyarakat, atau pelaksanaan community development kita dapat membantu mereka.

Secara medis, vaksin merupakan upaya pencegahan yang dapat dilakukan dalam menghadapi berbagai penyakit. Vaksin pun telah berkontribusi dalam menyelamatkan banyak anak dibawah usia 20 tahun terhadap beberapa penyakit menular. 

Namun, masih terdapat orang-orang yang meragukan akan efektivitas dari vaksin. Mereka beralasan karena faktor agama, pandangan dan keyakinan pribadi, keamanan, serta keterbatasan informasi. 

Hal ini merupakan tugas bagi para pejuang kesehatan untuk memberikan edukasi dan memberikan persepsi yang baru terhadap mereka akan manfaat dan kegunaan dari vaksin ini.

Referensi:

1 Federman RS. Understanding vaccines: a public imperative. Yale J Biol Med [internet]. 2014 Dec [cited 2019 Aug 16]; 87(4):417-22. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4257029/.

2 Delany I, Rappuoli R, De Gregorio E. Vaccines for the 21st century. EMBO Mol Med [internet]. 2014 Jun, published online 2014 May [cited 2019 Aug 16]; 6(6):708-20. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4203350/.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun