Mohon tunggu...
Fathor Rahman
Fathor Rahman Mohon Tunggu... Guru - Fata

Cukup Cinta Untuk Tidak Menyakiti, Cukup Sakit Untuk Tidak Mencintai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbeda-Beda namun Tetap Berlomba-Lomba Merayakan Kemerdekaan Indonesia

31 Agustus 2022   23:15 Diperbarui: 5 September 2022   07:51 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan Indonesia, termasuk hari lahirnya saya. Sudah 6 tahun berlalu, saya berada diperantaun Kalimantan Timur, hiruk pikuk perjalan hidup dalam mengais rezeki tetap semangat bersyukur pada ilahi rabby.

Di tanah rantau Kalimantan Timur, saya temui ada banyak perbedaan suku pendatang, merantau, sebut saja misal: Suku Bugis, Suku Jawa, Suku Papua, Suku Bima, Suku Sunda, Suku Banjar, Suku Manggarai, Suku Ende, Suku Batak, Suku Madura, suku asli daerah Kalimantan sendiri adalah Suku Dayak dan Kutai serta suku lainnya yang ikut kerja berada di bawah naungan PT. Anugerah Energitama khususnya, salah satu perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit di Kab. Kutai Timur.

Saya benar-benar merasakan Indonesia kaya akan suku setelah berada diperantauan.
Banyaknya suku menyimpan potensi tersendiri, sebab setiap daerah akan ada khas atau adat masing-masing yang patut kita jaga dan syukuri, tentu hal ini bagian dari hadiah bagi status negara yang sudah merdeka.

Kemerdekaan diraih dari suku yang berbeda-beda, saling bahu membahu. Alhamdulillah, di Bulan Agustus ini kita masih diberi kesempatan untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-77.

Perayaan HUT RI yang ke-77 tahun ini benar-benar menguras tenaga, karena status saya sebagai tenaga pengajar, merayakan HUT RI terbagi dua: satu, dilingkungan sekolah. Kedua, dilingkungan masyarakat yang dilaksanakan oleh (staff) PT. Bahkan anak-anak sekolah pun berkesempatan dua kali mengikuti lomba, tentu dengan jenis lomba yang berbeda.

Jenis lomba bagi anak-anak seperti sepak bola, memindahkan air, tiup lilin, lomba yang diselenggarakan di sekolah selama 2 hari. Untuk lomba di lingkungan masyarakat seperti, lari kelereng, balap karung, makan mie, memasukkan paku dalam botol.

dokpri
dokpri

Lomba khusus bagi bapak-bapak dan ibu-ibu ada: lari karung, tarik tambang, serta panjat pinang. Semua dapat mengikuti lomba tanpa membedakan suku, termasuk membedakan status/jabatan karena para staff juga ikut berlomba, bertanding dengan bawahannya selama 2 hari hanya demi sebuah merayakan kemerdekaan Indonesia.

Bahagianya kebersamaan dalam memperingati HUT RI ke-77 tahun ini lebih meriah dari pada tahun sebelumnya, semoga tahun depan lebih meriah lagi. Aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun