Mohon tunggu...
Fathoni Arief
Fathoni Arief Mohon Tunggu... Penulis - Rakyat biasa

Hadir dan Mengalir (WS.Rendra)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nusantara Kecil...

24 Juni 2010   03:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:19 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nusantara kecil, begitulah saya menyebut sebuah rumah kos di Jogja tempat saya tinggal awal tahun 2000 silam. Mungkin berlebihan sebutan itu namun faktanya penghuni kos itu memang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada dari Medan, Bengkulu, Palembang, Jambi, Pontianak, Jakarta, Magelang, Boyolali, Solo, Tulungagung, NTT, Bali, Ujungpandang.

Sebagai anak perantau dari kota kecil di pesisir Selatan dan baru pertama kali meninggalkan kota kelahiran hal itu menjadi pengalaman berkesan. Apalagi dari 25 penghuni sebagian besar adalah mahasiswa baru fakultas teknik dan satu angkatan. Sehingga kami cepat kenal satu sama lain.

Seperti tempat yang lain, suasana kos tempat saya tinggal selalu ramai dari sore hingga tengah malam. Mulai di sinilah saya terbiasa tidur setelah tengah malam. Biasanya kami berkumpul di kamar salah satu penghuni kos menonton film, bola, atau waktu itu satu sinetron yang menjadi favorit. Sering juga saya nongkrong dari satu kamar teman ke teman yang lain. Saya banyak mendapat cerita menarik dari mereka. Mulai dari kisah asmara, kisah perjalanan sebelum ke Jogja, keluarga, pengalaman tatkala gempa di Bengkulu, pengalaman sewaktu SMA dan masih banyak kisah lagi.

Hal unik yang sering kami lakukan adalah saling bercerita kisah-kisah misteri. Kebetulan waktu itu setiap malam Jumat di sebuah radio swasta ada satu acara yang mengisahkan hal-hal tentang hantu dan kisah-kisah menyeramkan. Di saat inilah kita berkumpul dan volume radio diputar keras. Biasanya obrolan dan aktivitas malam diakhiri dengan pergi ke warung burjo ramai-ramai sebelum menutup hari.

Kebersamaan kami juga tak selamanya hanya diisi dengan damai dan rukun saja. Pernah juga terjadi saling singgung antar beberapa penghuni meski akhirnya bisa didamaikan. Kecuali pertentangan kami dengan pemilik kos. Entah kenapa kebencian kami memuncak hingga berujung eksodus besar-besaran. Dari seluruh penghuni kos 80 persen diantaranya pindah termasuk saya.

Seiring dengan berjalannya waktu kami sudah tidak saling kontak kecuali dengan beberapa saja. Namun kenangan kebersamaan tersebut masih begitu terasa...

Kenangan akan Pogung Kidul Selamat Pagi semua.. Fathoni Arief

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun