Mengisi liburan. Bingung mau pergi kemana, dan malas jika menuju tempat yang terlalu jauh. Rekreasi murah meriah di UGM.
Kerumunan orang, antrian pengendara motor, yang tengah mencari tempat parkir, sudah terlihat ketika kami menuju arah Selatan Masjid kampus UGM.Hari ini ada hal menarik, sepanjang perjalanan dari rumah hingga UGM banyak orang menggelar pesta pernikahan. Bahkan semua gedung di UGM yang biasa dipakai acara nikahan nampaknya juga tak ada yang kosong. Mungkin saja orang sengaja memilih tanggal unik 10 10 10 sebagai hari bersejarah mereka.
Setelah sempat memarkir kendaraan di pinggir jalan, saya memutar balik menuju parkiran di masjid kampus. Di halaman masjid kampus, menurut saya, lebih nyaman untuk parkir dan lebih aman. Meskipun suasana hari tengah terik, ternyata tak menghentikan masyarakat datang kesini, mereka berjalan diantara pedagang makanan dan kebutuhan lain.
[caption id="attachment_297308" align="aligncenter" width="300" caption="suasana sunday morning UGM (Fathoni Arief)"][/caption]
Beginilah suasana setiap Minggu pagi di kampus UGM. Masyarakat berkumpul mulai dari mahasiswa, hingga masyarakat umum menikmati kegiatan Sunday morning. Even Sunday morning, di kampus UGM ini, setahu saya sudah berlangsung bertahun-tahun. Saya teringat di awal tahun 2000an lokasi kerumuman pedagang masih di depan gedung Grha Sabha Pramana hingga arah bunderan. Biasanya ada senam aerobik bersama di halaman depan Grha Sabha selepas senam selesai lapangan dipakai main sepak bola. Beberapa tahun terakhir Sunday Morning UGM ditertibkan dan dipindah di sepanjang jalan dekat masjid kampus UGM. Selama even Sunday Morning arus lalu-lintas dari arah kampus peternakan biasanya ditutup sementara.
Ada aneka ragam barang yang dijajakan selama even Sunday morning. Mulai dari makanan, minuman, baju, hingga pernak-pernik lain. Barang-barang tersebut bisa didapatkan dengan harga yang cukup terjangkau. Pengunjung bisa berkeliling dari satu penjual ke penjual lain meskipun hanya sekedar melihat-lihat saja. Saya dan istri juga berada di tengah-tengah kerumunan pengunjung. Kami mampir di pedagang pernik-pernik, kebetulan istri tertarik dengan assesoris untuk jilbabnya.
[caption id="attachment_289206" align="aligncenter" width="300" caption="dok:Fathoni Arief"][/caption]
Aneka macam kuliner yang dijajakan mulai dari soto, opor, dan makanan tradisional lain. Kali ini kami mengisi perut yang mulai keroncongan, kami mencoba donat bakar. Dua buah donat ukuran berlapis coklat yang masih hangat tersebut bisa kami nikmati hanya dengan mengeluarkan uang 9 ribu saja.Â
Satu hal menarik yang saya jumpai kali ini adalah seorang nenek tua membawa sapu dan barang-barang dagangan yang ia gendong. Ia menawarkan jualanya tersebut kepada pengunjung. Pemandangan yang kontras dengan para pengemis yang masih nampak sehat dan berseliweran diantara pengunjung.
Sekedar berjalan-jalan dari satu lapak ke lapak lain tak terasa waktu terus berjalan dan menjelang siang. Kamipun bergegas mengambil motor dan kembali ke rumah di Utara kota Yogya.
Sebagai alternatif mengisi waktu liburan di hari Minggu, jika masih bingung datang saja ke kampus UGM menikmati Sunday Morning. Sekedar berjalan-jalan mencari keringat sambil menikmati hidangan kuliner.
Catatan Minggu 10 10 10
FATHONI ARIEF
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H