[caption id="attachment_187112" align="alignleft" width="210" caption="sumber foto : hananan.files.wordpress.com"][/caption]
Waktu kecil saya membayangkan betapa hebatnya jika saya bisa menjadi superhero macam Spiderman, Superman, Batman, The Flash dan pahlawan dalam komik lainnya. Dalam benak seorang anak kecil dengan menjadi sosok-sosok itu saya bisa berbuat banyak, punya kemampuan luar biasa guna membantu sesama hingga membasmi kejahatan. Lalu saya bertanya dalam hati, bagaimana caranya bisa seperti Superman? Itulah gambaran anak kecil tentang seorang yang dianggap hebat dan layak menjadi pahlawan.
Mengenai sosok pahlawan atau pemahaman tentang apa itu pahlawan ada sebuah film produksi negeri ginseng Korea Selatan , A Man Who Was Superman. Film yang sebenarnya sudah cukup lama dirilis sekira tahun 2008. Anda yang penasaran bisa mengunduhnya di Youtube.
A Man Who Was Superman, Film yang mengisahkan tentang seorang produser wanita Song Soo-jung. Ia sering terlibat dalam pembuatan film yang bercerita tentang kisah hidup manusia. Wanita yang berambisi untuk menjadi Oprah Windfreynya Korea.
Suatu saat setelah sebulan tak mendapat gaji, Soo Jung meninggalkan kantor dengan membawa kamera video kantor. Ia bermaksud membuat sebuah cerita yang menarik untuk ditayangkan. Saat dia sedang duduk-duduk di sebuah stasiun ada penjambret yang mengambil tasnya. Iapun mengejar penjambret itu hingga satu kejadian yang hampir merenggut nyawanya namun ia diselamatkan oleh seorang yang aneh. Orang aneh itupun membantu dia mengejar penjambret yang mengambil tasnya. Orang aneh, mungkin tepat menyebut sosok lelaki yang menolongnya. Ia menyebut dirinya Superman dan dulu tinggal di kutub. Katanya ia adalah manusia terlahir dari planet Kripton. Ia mengatakan kekuatanya hilang karena ada batu dari kripton yang ditaruh di kepalanya. Jika batu itu hilang ia akan bisa terbang lagi dan mendapatkan kekuatan supernya. Merasa mendapatkan ide akhirnya si produser tersebut mengambil tiap aktivitas yang dilakukan yang menyatakan dirinya sebagai superman tersebut. memang ia memiliki cukup kekuatan dan melakukan berbagai aksi-aksi membantu tak hanya manusia tapi juga binatang.Orang yang selalu tersenyum dan bahagia dengan apa yang dilakukannya. Meski lama kelamaan si produser merasa ada yang janggal dengan lelaki tersebut. Hingga dia menemukan sebuah dokumen yang akhirnya dia mengetahui si lelaki menderita gangguan jiwa. [caption id="attachment_187134" align="aligncenter" width="500" caption="sumber foto : www.moviearcadia.com"][/caption] Singkat cerita dikisahkanlah kenapa lelaki itu begitu terobsesi hingga merasa dirinya superman. Ada dua peristiwa tragis yang ia alami. Pertama kematian ayahnya saat ia masih kecil. Kedua anak dan istrinya lewat suatu kecelakaan. Ia tak kuasa untuk menolong anaknya dan orang-orang hanya menonton tak ada yang membantu. Lalu ia kembali disadarkan bahwa dirinya bukan Superman. Hingga ada satu peristiwa kecelakaan dan kebakaran. Ada seorang yang kejepit dan beberapa orang yang terjebak dalam sebuah gedung. Si lelaku itupun berkata pada si Produser mungkin ini adalah misi terakhir kita sambil memberikan sebuah dompet. Si produser sebenarnya sempat mecegah namun ia tetap bersikeras. Akhirnya beberapa nyawapun terselamatkan hingga seorang gadis kecil yang terjebak di lantai atas. Ia pun lari dan mencoba masuk dalam gedung yang terbakar tersebut. Ada satu kenangan yang ia ingat bahwa seorang dipanggil superman jika ia mampu menahan nafas hingga hitungan 100. Akhirnya ia menemukan si gadis kecil. Api makin membesar dan ia kesulitas untuk keluar. Dalam bayangannya akan superman ia pun melompat seperti layaknya Superman. Tragis, si anak selamat namun si "Superman" terbang selama-lamanya, hari itu benar-benar menjadi superman.
Si Produser -yang merasa sedih dengan kejadian tersebut- membuka dompet yang diberikan ternyata isinya kartu donor tubuh. Si "Superman" mendonorkan anggota tubuhnya. Yah benar-benar jadi "Superman", ia melepas nyawa dengan menyisakan satu senyuman. Benar-benar tersenyum karena ia telah menjadi superman.
Ada banyak hal menarik yang saya dapatkan dari film ini. Semua orang bisa menjadi superman. Seperti tokoh dalam cerita tadi. Berbuat banyak demi orang lain... "strength doesnt open big iron doors but a small key, We All have the key inside us, To Open The door to A new Future"..(A Man Who Was A Superman) Saya mulai malam ini akan berusaha menjadi "superman" meski tak punya kekuatan seperti Superman....Semua orang bisa... Jakarta, 6 Juli 2010 Tulisan lainya : Segepok mika dan dongeng berulang Atas nama Romansa Chairil Anwar dan senja di pelabuhan kecil
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H