Mohon tunggu...
Fathma Tazkiya Nailalhusna
Fathma Tazkiya Nailalhusna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

Pribadi yang memiliki kemampuan sosial yang bagus. Hobi mendengarkan musik dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polusi Udara: Tantangan dan Solusi untuk Udara yang lebih baik

12 Desember 2024   14:45 Diperbarui: 12 Desember 2024   19:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencemaran udara atau biasa disebut polusi udara adalah pencemaran yang tercipta di udara karena masuknya bahan pencemar di atas batas normal. Polusi udara biasa disebabkan oleh kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan lain lain. Polusi udara juga mempunyai dampak buruk untuk kesehatan manusia.

Dampak polusi untuk kesehatan antara lain adalah gangguan pernapasan, seperti asma, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan kanker paru-paru. Paparan jangka panjang terhadap polusi udara juga dapat memengaruhi kesehatan jantung dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak negatif polusi udara, di antaranya adalah dengan berjalan kaki, mengurangi penggunaan mobil pribadi, bersepeda, dan menaiki transportasi umum. Langkah-langkah ini tidak hanya mengurangi polusi, tetapi juga meningkatkan kesehatan tubuh.

Beberapa kota di Indonesia memiliki kualitas udara yang sangat buruk, seperti Jakarta, Surabaya, dan Tangerang. Salah satu indicator yang digunakan untuk mengukur kualitas udara adalah Indeks Kualitas Udara (AQI). AQI dibagi menjadi enam kategori yang mewakili seberapa bersih atau terancamnya udara di suatu wilayah.

  • AQI 0--50 (Hijau): Kualitas udara memuaskan dan tidak menimbulkan risiko kesehatan. Aktivitas luar ruangan bisa dilakukan seperti biasa.
  • AQI 51--100 (Kuning): Kualitas udara dalam kategori sedang dan bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi orang yang sensitif, seperti anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki masalah pernapasan. Disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan.
  • AQI 101--150 (Oranye): Kualitas udara tidak sehat untuk kelompok sensitif. Anggota kelompok sensitif dapat mengalami efek kesehatan.
  • AQI 151--200 (Merah): Kualitas udara tidak sehat. Ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan, terutama pada kelompok sensitif.
  • AQI 201--300 (Ungu): Kualitas udara sangat tidak sehat. Aktivitas luar ruangan harus dibatasi, dan semua orang lebih mungkin terpengaruh.
  • AQI > 301 (Merah Tua): Kualitas udara berbahaya. Ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius seperti iritasi parah dan masalah pernapasan.

Beberapa kota besar di Indonesia sering mengalami polusi udara yang mencapai tingkat yang tidak sehat. Misalnya, pada tahun 2024, Jakarta beberapa kali tercatat memiliki AQI yang berada pada kategori merah, yang menunjukkan bahwa kualitas udara sangat buruk dan dapat membahayakan kesehatan warga.

Polusi udara di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh kendaraan bermotor, pembakaran sampah, serta industri yang tidak ramah lingkungan. Aktivitas-aktivitas ini menyebabkan konsentrasi polutan seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, dan partikel-partikel debu halus meningkat pesat.

Pengelolaan sampah adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran. Jika polusi tersebut bisa dikurangi, maka kita bisa mendapatkan udara yang lebih bersih. . Dengan menghirup udara segar, kita dapat menurunkan resiko terjangkit penyakit kronis, seperti kardiovaskular , atau penyakit penyakit lainnya hingga beberapa jenis kanker.

Polusi udara merupakan permasalahan kompleks yang  memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Setiap orang berperan dalam menjaga kualitas udara melalui langkah-langkah kecil, seperti mengurangi penggunaan kendaraan listrik, memilih opsi transportasi yang lebih ramah lingkungan, dan mendukung upaya pengurangan polusi.

Dengan upaya dan kerjasama pemerintah, masyarakat dan  industri, kualitas udara di Indonesia dapat ditingkatkan. Kita dapat memastikan udara yang lebih bersih dan sehat untuk diri kita sendiri dan generasi mendatang. Mari kita bekerja sama untuk menjaga udara yang kita hirup  tetap sehat dan bersih. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan, baik itu mengurangi emisi mobil atau mendukung kebijakan lingkungan, dapat berdampak besar pada kesehatan  dan kualitas hidup kita di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun