Mohon tunggu...
Fathma Hamiidah
Fathma Hamiidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Jakarta

memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Nabi Yusuf dalam Naskah Serat Nabi Yusuf

24 Oktober 2022   10:26 Diperbarui: 24 Oktober 2022   11:17 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

erpusnas.go.id

Naskah merupakan objek kajian filologis dan memiliki makna berita yang mengungkapkan pikiran dan perasaan yang diekspresikan sebagai hasil dari budaya masa lampau, diungkapkan oleh teks yang dapat dibaca dalam peninggalan-peninggalan berupa tulisan. Untuk memahami naskah sebagai objek kajian filologi, pertama-tama kita perlu membayangkan masa lampau. Naskah yang menjadi subjek karya filologis dipertimbangkan budaya dalam bentuk karya sastra, karena kata-kata dalam naskah mengungkapkan informasi.

Di Indonesia banyak sekali naskah yang masih disimpan dengan baik dan rapih karena selalu dijaga dan dirawat, salah satunya yaitu naskah Serat Nabi Yusuf. Naskah ini ditemukandi Madura dan kemudian disimpan di Museum Mpu Tantular Sidoarjo, dengan nomor inventaris 20.129. Serat Yusuf merupakan naskah yang masuk pada abad ke-15 sampai 16 Masehi sehingga naskah tersebut digolongkan dalam sastra Jawa baru berbentuk tembang. Serat Yusuf ini merupakan naskah salah satu naskah yang berisi tentang sejarah islam yakni perjalanan Nabi Yusuf dari masa kecilnya sampai beliau dewasa bahkan hingga kematian ayahnya. 

Banyaknya umat Islam di dunia yang tentunya mereka sudah mengetahui sedikit dari kisah Nabi Yusuf. Yusuf alaihissalam merupakan cucu dari Ishaq. Jadi nama lengkapnya jika dilengkapi dengan silsilahnya ialah Yusuf bin Ya'qub bin Ibrahim bin Azar bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij dan terakhir ialah Nuh. Nabi Yusuf A.S. adalah seseorang yang memiliki sososk kepribadian yang cerdas dan jujur. Nabi Yusuf merupakan nabi Allah yang berasal kaum Bani Israel.

Banyak sekali kisah yang terjadi di dalam kehidupan Nabi Yusuf, mulai dari dibuang ke dalam sumur, difitnah dan dipenjara akibat rayuan Zulaikha, dijual ke orang Mesir, menjadi mentri keuangan, hingga bermimpi melihat sebanyak 11 bintang dan matahari serta bulan bersujud kepadanya, dan masih banyak peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Nabi Yusuf yang dapat di pelajari dalam kehidupan sehari-hari karena Nabi Yusuf menjalankannya dengan penuh kesabaran yang luar biasa.

Dalam cerita Serat Nabi Yusuf yang ditulis dan dapat dibaca pada alang-alang kumitir Pupuh I Asmaranda bagian 1 //Ngyateki milya hangawi / carita Yusup ginita / marmaning ginurit mangko / carita sinungan tembang / tembang asmarandana / kasmaran iaun angrungu / tutur Nabi Yusup ika// (Dikuatkanlah hendaknya dalam menggubah karangan ini, yakni cerita Nabi Yusuf, adapun dalam gubahan ini, diberikan atau dituliakan dalam bentuk tembang, yakni tembang Asmaradana, tertarik hati saya mendengarnya, akan tutur cerita Nabi Yusuf, semoga tiada rugi dan celanya).

Banyak disebutkan dalam alang-alang kumitir dan terdapat banyak bagiannya yaitu Pupuh I Asmaranda 1-114, Pupuh II Asmaranda 1 dan 2, Pupuh III Asmaranda 1-49, Pupuh IV Pangkur 1-53, Pupuh V Sinom 1-6, Pupuh  VI Pangkur 1-25, Pupuh VII Durma 1-80. Isi teks dalam semua bagian menceritakan tentang kisah Nabi Yusuf yang juga diistimewakan dalam Al'Qur'an yang dibuatkan juga surah khusus untuk menceritakan Nabi Yusuf.

Surah Yusuf adalah surah ke-12 dalam Al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 111 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Surah ini dinamakan surah Yusuf adalah karena titik berat dari isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf. Nabi Yusuf disebutkan 27 kali dalam Alquran teemasuk 25 kali dalam surat Yusuf, sekali di surat Al Anam, dan sekali di surat Al Ghafir.

Pada naskah Serat Nabi Yusuf dan Al-Qur'an surah Yusuf sama-sama menceritakan kehidupan Nabi Yusuf. Dalam kisah Nabi Yusuf diceritakannya tentang kesabaran Nabi Yusuf yang ditelantarkan oleh saudara-saudaranya namun tetap Nabi Yusuf tetap memaafkan mereka. Dalam Al-Qur'an kisah Nabi Yusuf dikatakan sebagai kisah terbaik karena di dalamnya mengandung pesan-pesan yang dapat dijadikan sebuah pembelajaran dan karena kesabaran Nabi Yusuf yang sangat luar biasa melampaui batas manusia normal.

Kesabaran Nabi Yusuf yang dicertikan dalam Pupu I Asmaranda yakni bagian ke 3 //Singgi Nabining Yang Widi // kaliwat sih ing Yang Sukma / ing Bagendha Yusup mangke / andikanira Yang Sukma / mangke ing dalem Kuran / Mukammad rengenen iku / caritaning Yusup ika//  (Sungguh bijaksana Nabiullah itu, kasih Tuhan sangat besarnya, kepada Baginda Yusuf tersebut, Tuhan bersabda dalam kitab Quran, hai, muhammad cobalah dengarkan, akan cerita Nabi Yusuf itu). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun