Mohon tunggu...
Fathiyyah Husna Inayah
Fathiyyah Husna Inayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai topik hiburan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tentang Mereka yang Tetap Bekerja di Hari Lebaran

16 April 2024   12:10 Diperbarui: 16 April 2024   12:54 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umumnya, di momen hari raya semua orang akan berlibur dari pekerjaannya. Terlebih pada Hari Raya Idul Fitri, hari rayanya umat Islam setelah menjalani puasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Sebut saja di Indonesia, cuti bersama hari raya atau singkatnya lebaran dilaksanakan dalam waktu satu minggu bahkan ada yang lebih. Tergantung kebijakan sebuah institusi.

Dengan adanya waktu cuti bersama, sebagian besar orang tentu dengan perasaan bahagia akan meluangkan waktunya untuk mudik ke kampung halamannya demi jumpai keluarga tercinta. Momen mudik ke tempat keluarga senantiasa menjadi momen bahagia, karena perjumpaan dengan sanak saudara dapat menguatkan tali silaturahmi akibat jarangnya bertemu. 

Kisah perjumpaan dengan sanak saudara berpotensi memberikan pengalaman yang mengesankan bagi sebagian orang. Di antaranya adalah kisah seorang driver ojek online, seorang pegawai kios makanan, dan seorang dokter. Ketiganya merupakan orang-orang yang tetap bekerja di hari lebaran.

 Seorang driver ojek online yang biasa dipanggil Mas Eko memiliki cerita yang mungkin dapat membangkitkan semangat orang lain dalam mencari nafkah. Mas Eko berbeda dengan sanak saudaranya yang dapat menikmati masa cuti lebaran dengan sangat leluasa. Dirinya memiliki kewajiban yang tidak dapat ditinggalkan begitu saja karena pekerjaannya sebagai driver ojek online. Pikirnya, tidak semua orang berlibur dan berdiam diri di rumah.

Mas Eko merasa bahwa pada saat libur lebaran, sebagian orang pasti tetap membutuhkan jasa driver. Maka dari itu Mas Eko tetap mengaktifkan aplikasi ojek online-nya demi mendapatkan beberapa penumpang dan mendapatkan uang. 

Uangnya pun tidak semata-mata untuk dirinya sendiri, melainkan menjadi nafkah untuk istrinya yang hanya seorang ibu rumah tangga. Mas Eko memang tidak memiliki anak, tetapi tidak berarti hari lebarannya menjadi biasa saja. Mas Eko memiliki banyak keponakan yang merupakan anak dari kakak-kakaknya.

Ketika pesanan ojek online sedang kosong, Mas Eko menghabiskan waktunya bersama keluarga besar. Karena bagaimanapun momen lebaran merupakan momen berharga bersama keluarga. Berkumpul dengan keluarga membuat dirinya dapat mengobrol santai seperti bertukar cerita bersama keponakannya yang banyak itu.

 "Om, hari ini narik?" Tanya salah satu keponakannya.

Pertanyaan itu sukses menghasilkan sebuah percakapan yang membuat keponakannya semangat untuk kuliah dan lanjut bekerja. Pasalnya, keponakannya ini merasa bahwa pamannya itu hebat. Sebab bisa mendapatkan penghasilan sendiri, tidak seperti dirinya yang masih mendapatkan uang terbatas dari orang tuanya. Keponakannya ini merasa terdorong melihat semangat Mas Eko dalam mencari uang untuk kebutuhannya sehari-hari.

"Kalau begitu, kamu kuliah yang benar biar cepat lulus dan dapat pekerjaan yang bagus. Nanti kamu bisa dapat penghasilan sendiri." Kata Mas Eko sedikit memberi nasihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun