Mohon tunggu...
Fathiyah Rafa
Fathiyah Rafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Digital Berbudaya Indonesia, Why Not?

16 Maret 2024   22:10 Diperbarui: 17 Maret 2024   03:22 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia memang sedang naik daun dalam perkembangan digital. Penggunaan smartphone dan internet kian masif, startup-startup digital bermunculan, dan ekonomi digital pun tumbuh pesat. Digital culture, atau budaya digital, telah mengubah cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan bahkan memahami dunia di sekitar kita. Dari seni populer hingga gaya hidup sehari-hari, pengaruh digital terasa di setiap sudut kehidupan kita. Namun di balik kemajuan digital ini, penting bagi kita untuk tidak melupakan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

Menjadi masyarakat digital berbudaya Indonesia berarti kita memanfaatkan kemajuan teknologi digital, tetapi tetap menjaga nilai-nilai luhur budaya kita. Misalnya dalam berkomunikasi di media sosial, kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan santun sesuai etika budaya kita. Atau saat berbelanja online, kita mendukung produk-produk lokal yang mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.

Dengan akses mudah ke berbagai platform digital, setiap orang memiliki kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Mulai dari membuat konten video lucu di TikTok hingga membagikan karya seni digital di Instagram, digital culture telah memberikan panggung bagi bakat-bakat lokal untuk bersinar. 

Hal ini telah menghasilkan gelombang baru seniman, musisi, dan kreator konten yang semakin memperkaya budaya Indonesia. Konten-konten digital pun bisa kita isi dengan muatan budaya yang positif. Seorang YouTuber bisa membagikan tutorial kerajinan tangan tradisional, seorang influencer fashion bisa mengunggah gaya busana khas Indonesia, dan seorang penulis bisa menerbitkan e-book cerita rakyat daerah. Cara ini bisa mengenalkan budaya Indonesia ke khalayak yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri.

Di era digital yang serba cepat ini, kita memang perlu melangkah maju. Namun dengan tetap berpegang pada akar budaya kita, kita bisa menjadi bangsa yang modern tetapi tidak melupakan jati diri. Jadilah masyarakat digital berbudaya Indonesia, untuk kemajuan bangsa yang berkarakter kuat dan bermartabat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun