Peringatan dan imbauan agar tidak melakukan korupsi setiap tahun digiatkan , bahkan Hari Anti Korupsi Sedunia pada tanggal 9 Desember pun kita memperingatinya .Akan tetapi, praktik korupsi masih terus berperan seperti budaya tanpa henti, seandainya korupsi seperti luka di tubuh kita ini, akan terpampang jelas dimana luka itu di perbuat dan direncanakan oleh diri kita sendiri.
Pada Rabu,11 oktober 2023 Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia diduga terlibat dalam aksi pemerasan dan penerimaan grafitikasi di Kementrian Pertanian.
Mengutip laporan data atas kasus hukum yang tengah menjeratnya di Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara, SYL rutin melaporkan hartanya secara periode , sejak 30 Oktober saat awal ia menjabat sebagai Menteri pertanian di pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Bahkan SYL sangat rajin dan berhati hati saat melaporkan hartanya saat menjadi gubernur di  ke (LHKPN) tak ada kecurigaan KPK saat itu, namun pada saat SYL membuat kebijakan terkait kewajiban pungutan maupun setoran sejak 2020 kepada aparatus sipil negara internal kementan tujuan setoran tersebut dibuat untuk memenuhi kebutuhan pribadi syahrul dan keluarganya.
Johanis mengatakan, syahrul kemudia memerintahkan kasdi dan hatta buat menarik setoran uang dari para pejabat esalon I dan esalon II di kementan yakni direktur jendral, kepala badan, smpai sekretaris disetiap pejabat eselon I.Â
Dari penyelidikan terungkap sumber dana setoran berasal dari anggaran kementan yang sebelumnya sudah digelembungkan selain itu, para pejabat dimintai setoran juga mendapatkan dana dari para vendor yang berhasil mendapatkan proyek dikementan. Nilai upeti buat sahrul bervariasi mulai dari RP.
Dengan demikian, total uang yang diterima Syahrul dalam kurun waktiu 2020-2023 lebih kurang Rp. 13,9 miliar, SYL menggunakan duit setoran ini buat membayar cicilan kart kredit dan cicilan kredit mobil Toyota Alphard.
KPK lantas melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan menaikan status penyelidikan menjadi penyidikan. Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) kasus itu terbit pada 26 September 2023, dengan melakukan penggeledahan dirumah Dinas Menteri Pertanian.
Lalu resmi menjadi tersangka pada tanggal 13 oktober 2023, KPK menduga politikus itu melakukan korupsi bersama bawahan dekatnya yaitu, kasdi subagyono , Sekretaris Jenderal Kementrian Pertanian dan Muhammad Hatta, dengan menerima setoran untuk kebutuhan pribadi serta kebutuhan keluarganya senilai US 4 ribu, hingga US 20 ribu, yang di rupiahkan mencapai 44,5 miliar.
Jaksa KPK menyebut perbuatan terdakwa sebagaimana dimaksud telat melanggar dan diancam pidana dalam pasal 12 huruf e Juncto Pasal 18 Undang-Undang tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.