Mohon tunggu...
Fathin Intania Putri Setiawan
Fathin Intania Putri Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Bandung Sunan Gunung Djati

Saya merupakan seseorang yang memiliki ketertarikan pada hal-hal baru terlebih saya memiliki ketertarikan pada dunia fotografi dan juga hiburan (suasana baru). Dalam menjalani hidup kita perlu healing untuk libur sejenak dari kesibukan yang dihadapi.

Selanjutnya

Tutup

Film

Kisah Haru dalam Film Keluarga Cemara 2019

15 Desember 2024   00:58 Diperbarui: 15 Desember 2024   00:58 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Siapa yang tidak tahu dengan film yang sangat menarik perhatian pada tahun 2019? Sudah banyak publik yang mengetahui bahwa ada sebuah film yang membawakan cerita mengenai keluarga. Film Keluarga Cemara rilis pada tahun 2019 merupakan adaptasi dari sebuah novel yang berjudul Keluarga Cemara karya Arswendo Atmowiloto. 

Dalam film tersebut terdapat banyak sekali pesan yang dapat dipetik, terutama dalam kehidupan. Alur cerita tersebut berisikan mengenai seorang Abah yang memiliki dua orang anak bernama Euis dan Ara, serta Emak sebagai seorang istri yang setia menemani Abah walaupun dalam keadaan sulit sekalipun. Abah mengalami kebangkrutan yang dimana tadinya hidup cukup namun, setelah mengalami kebangkrutan keluarga Abah mengalami penurunan karena harta yang sudah habis. Sebelum menghadapi masa yang sulit, sebelumnya Abah dan keluarga tinggal di Jakarta dengan tempat dan fasilitas yang memadai, setelah mengalami kebangkrutan Abah memutuskan untuk pindah ke daerah pedesaan yang lebih sederhana. 

Saat awal perpindahan Euis dan Ara harus beradaptasi dengan keadaan yang ada, namun tetap dijalani oleh keduanya. Setelah beberapa lama abah melakukan segala macam cara untuk mendapatkan pekerjaan agar bisa menghidupi keluarganya kembali, namun apa daya abah tidak mendapatkan pekerjaan karena kualifikasi yang tidak sesuai. Lalu abah beralih kerja sebagai kuli bangunan, namun saat sedang bekerja mengalami kecelakaan, tetapi abah tidak menyerah abah tetap melakukan pekerjaan salah satunya menjadi Ojek Online. Euis sebagai anak yang pernah tinggal di kota, tidak nyaman dengan keadaan didesa termasuk dengan keadaan disekolahnya, tetapi abah tetap memberikan pengertian kepada Euis dan sabar menghadapinya.

Tapi dari kesulitan dan masalah yang dihadapi oleh keluarga Abah, jadi terdapat pelajaran yang diambil dari kisah kehidupan abah dan keluarga. Salah satunya sabar, dan abah juga bertanggung jawab atas keluarganya, selayaknya yang dilakukan oleh kepala keluarga. Keluarga menjadi tempat ternyaman dan teraman untuk kita pulang dalam keadaan apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun