Pengabdian masyarakat merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membantu masyarakat dalam aktivitas tertentu dan tak mengharapkan imbalan apapun. Aktivitas ini biasa dilakukan oleh para mahasiswa untuk menambah pengalaman mereka dan meningkatkan kepedulian mereka terhadap lingkungan sosial. Seperti halnya yang dilakukan oleh para mahasiswa dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Dalam artikel ini, kami akan membahas salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di MAN 1 Pasuruan. Pada rabu pagi (17/05), kegiatan Workshop pemanfaatan aplikasi berbasis IT diselenggarakan di aula madrasah yang bertemakan Penguatan Technological Pedagogical Knowledge. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru MAN 1 Pasuruan.
Workshop ini disambut baik oleh Bapak H. Nasrudin, M.Si selaku Kepala Sekolah MAN 1 Pasuruan, "tentunya kegiatan ini dapat menambah ilmu para guru agar mendapatkan pengalaman dan meningkatkan cara mengajar mereka". Sebelum itu, kegiatan ini disambut juga oleh salah satu perwakilan dari UIN Maulana Malik Ibrahim, yakni Bapak Harir Mubarok, M. Pd.
Terdapat dua pemateri yang mengisi acara ini, salah satunya Ibu Ika Puspitarini. Beliau membagikan pengalamannya sebagai pengajar dalam workshop tersebut. Sesuai tema yang dipakai, Bu Ika menjelaskan bagaimana memakai aplikasi yang tersedia untuk menunjang pembelajaran. Murid zaman sekarang, yang sering disebut dengan Gen Z, lebih cenderung memilih untuk bermain game. Biasanya, guru akan membuat latihan soal dalam berbentuk google doc yang terlihat sama saja menjawab soal seperti cara tradisional, namun dengan media yang berbeda. Maka, beliau memberitahu beberapa aplikasi quiz yang dapat membuat mereka bersemangat. Contohnya, WordWall, Edpuzzle, Genially, Blooket, dan Quizlet. Bu Ika ingin mengikuti arus zaman dan beradaptasi dengan kebiasaan Gen Z.
Selanjutnya, Pak Basori, M.S.Ed sebagai pengisi materi kedua memperkenalkan para guru dengan sebuah web kelas online, yang bernama Socrative. “Pemanfaatan website socrative ini bisa dijadikan referensi untuk menambah daya tarik para siswa untuk melanjutkan aktivitas pembelajaran di kelas” ucap Pak Basori.
Gen Z lebih memilih bermain game dan meninggalkan pelajaran yang membosankan. Maka dari itu, workshop ini terlaksana agar guru lebih peka terhadap para remaja zaman sekarang. Mengaplikasikan pembelajaran tanpa menghilangkan unsur kesukaan mereka. Harapannya, para guru yang mengikuti kegiatan tersebut dapat memanfaatkan fasilitas di era yang serba maju ini dengan baik dan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H