Mohon tunggu...
Fathin Amim Mufidah
Fathin Amim Mufidah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Pendidikan Islam Anak Usia Dini UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pengembangan Kreativitas AUD dengan Kegiatan Eksperimental

9 November 2020   21:29 Diperbarui: 9 November 2020   21:52 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.theasianparent.com

Membahas tentang kreativitas lagi-lagi merupakan perbincangan yang tidak ada habisnya. Di dalamnya mencakup beragam kegiatan yang luas dan tidak berujung. Bukan hanya seputar seni, tetapi menjumpai hal-hal sederhana yang biasa ditemui di kegiatan sehari-hari seperti menemukan cara baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan agar terasa lebih mudah juga melibatkan kreativitas. Atau kegiatan membentuk inovasi agar produk tertentu semakin digemari berbagai kalangan juga ada sangkut pautnya dengan kreativitas.

Nah, kemudian sebagai upaya untuk membangun sebuah kreativitas sebenarnya banyak sekali cara atau metode, salah satunya yaitu dengan melakukan kegiatan eksperimen.

Ketika mendengar tentang metode eksperimen, mungkin sebagian dari kita sebelumnya menganggap hal tersebut paling identik dengan pendidikan sains. Sebuah kegiatan yang dilakukan di suatu ruang laboratorium tertentu. Akan tetapi, pada masa kini sudah seharusnya kita memperluas pemikiran dengan menjadikan lingkungan alam sekitar sebagai "laboratorium" juga.

Eksperimen memiliki berbagai makna, yang jika disimpulkan maka memiliki arti sebagai sebuah metode atau cara dalam mempelajari suatu hal dengan memberi kesempatan kepada setiap individu untuk melakukan percobaan sendiri. Dengan menciptakan suatu hal, bentuk atau produk baru dengan tanpa merubah keorisinilan, makna atau fungsi dari pengertian yang telah ada sebelumnya.

Kegiatan bereksperimen akan lebih bermakna bagi anak usia dini jika dilakukan dengan bersenang-senang alias tanpa paksaan. Menunggu waktu yang tepat diiringi dengan pemberian sedikit pengertian pada anak sekiranya dapat membantu memotivasi anak agar mau diajak bereksperimen.

Ada banyak sekali kegiatan bereksperimen yang dapat dilakukan orang tua bersama anak-anaknya, antara lain yaitu mengajak anak bereksperimen mencampur warna, menjahit kain-kain bekas menjadi sebuah pakaian yang baru, membuat gerakan tarian, dan lain sebagainya.

Sebenarnya, sejak berusia beberapa bulan pun nampaknya anak-anak kerap kali melakukan sesuatu yang menantang rasa keingin-tahuannya. Semisal, pernah melihat anak tiba-tiba menyelupkan jarinya ke dalam gelas berisi air? Bisa jadi tanpa kita sadari anak merasa ingin tahu, apa yang akan terjadi jika dia menyelupkan jarinya ke dalam air gelas tersebut.

Atau ketika anak dengan sengaja menjatuhkan benda-benda di sekitarnya, hal itu mungkin saja mereka lakukan sebagai bentuk rasa penasaran mereka tentang apa yang terjadi jika mereka menjatuhkan barang-barang tersebut, bagaimana suaranya, akan pecahkah, atau bagaimana. 

Nah, hal-hal seperti yang saya contohkan tersebut juga merupakan elsperimen, loh. Intinya, anak melakukan sebuah percobaan untuk mengetahui fakta-fakta setelahnya.

Mengajak anak untuk bereksperimen sebagai kegiatan-kegiatan sederhana namun menyenangkan tersebut juga tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk melatih dan mengajarkan kepada anak mengenai bagaimana cara menarik kesimpulan berdasarkan fakta-fakta baru yang dia pelajari dari kegiatan eksperimen yang dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun