Dewasa ini pemerintah sedang gencar dalam mendorong setiap daerah untuk membentuk desa wisata dengan berbagai potensi yang dimiliki. Pemerintah berharap dengan beragam potensi yang dimiliki oleh Indonesia, hal ini mampu dikelola dan diberdayakan dengan baik melalui daerah – daerah yang ada.
Tak dapat dipungkiri, Indonesia yang sejatinya merupakan negara kepulauan dengan berjuta keindahan dan potensinya ini harusnya menjadi salah satu penyokong yang mampu memajukan dan mensejahterakan rakyat. Namun apa daya, segala bentuk potensi yang nyatanya belum mampu dikelola dengan baik. Mirisnya, hal ini sejalan dengan banyaknya para pejabat dan korporat yang terus merugikan negara dengan mengeruk SDA dengan tidak bertanggungjawab.
Mimpi terwujudnya Indonesia dengan berbagai potensi unggul dan mapan nyatanya disambut dengan antusias oleh beberapa daerah. Bagi kepala daerah, hal ini juga menjadi semangat baru dan peluang emas guna memajukan daerah yang tentunya menjadi mimpi dan harapan bersama. Bayangkan saja dengan beragam potensi dan kekayaan alam yang ada, hari ini Indonesia justru bagai macan asia yang tertidur. Artinya, ada satu hal yang kemudian belum mampu dioptimalkan dengan baik yakni pengelolaan berkelanjutan di berbagai daerah dengan potensi yang dipunya.
Mimpi terwujudnya pengelolaan wisata yang berkelanjutan juga disambut dengan baik oleh salah satu daerah yang memiliki beragam potensi. Dusun Pondoh Desa Rejosari Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung misalnya. Semangat untuk bangkit dan berjuang dalam mengelola kembali segala potensi utamanya di bidang pariwisata ini tengah digenjot. Pandemi Covid 19 yang sempat mematikan peluang pariwisata yang ada, kini masyarakat justru mulai sadar dan tergugah untuk kembali menghidupkan sektor wisata yang ada di Dusun Pondoh.
Dusun yang tergolong tidak begitu luas ini menyimpan beragam kekayaan alam seperti perkebunan kopi, salak, peternakan madu lanceng, domba merino, dan wisata tubing bon pondoh. Potensi yang ada ini belum mampu dikelola dengan baik oleh masyarakat Dusun Pondoh. Biasanya, sehabis panen salak atau kopi, masyarakat cenderung langsung menjualnya ke pasaran dan tidak diolah menjadi produk olahan. Alhasil, pendapatan yang diterima pun tidak begitu besar berbeda jika warga mampu menjual hasil olahannya. “Wong masyarakat disini kalo habis panen ya langsung dijual. Misalnya saja kopi dan salak. Sehabis panen, masyarakat menjual dalam bentuk berasan. Salak juga sama, masih segar dari pohonnya kemudian didistribusikan pada pasaran”. Ujar Bapak Sumeri yang juga merupakan Kepala Dusun Pondoh.
Sadarnya masyarakat Dusun Pondoh akan potensi luar biasa yang dimilikinya ini juga mendoarong pengelola wisata Tubing Bon Pondoh untuk membentuk sebuah kelompok yang concern dan fokus dalam sektor pariwisata. Oleh karenanya, tepat pada hari Jumat tanggal 01 Oktober tahun 2021 ini Dusun Pondoh berhasil membentuk Kelompok Sadar Wisata atau yang kemudian disebut dengan Pokdarwis Dusun Pondoh dengan semangat yang juga ditularkan oleh Mahasiswa KKN Tematik Undip 2021. Wisata yang tadinya sempat tertidur lama dan tidak beroperasi akibat pandemic Covid 19 ini kembali bangkit dan siap melegenda.
Terbentuknya Kelompok sadar wisata ini juga secara tidak langsung memacu semangat perbaikan dalam pengelolaan sektor wisata yang ada di Dusun Pondoh. Menariknya, bersama – sama dengan Mahasiswa KKN Tematik Undip 2021 ini Dusun Pondoh juga merilis masterplan pariwista.Harapannya dengan adanya masterplan atau panduan yang dibuat, semakin memperbaiki pengelolaan wisata secara efektif dan berkelajutan. “Dengan adanya Masterplan Pariwisata Dusun Pondoh ini tentu sangat bermanfaat bagi kami. Hal ini juga dapat menjadi percontohan bagi dusun dusun lainnya dan menjadi cikal bakal yang bagus”, Ujar Bapak Kepala Desa.
Masterplan pariwisata yang dibuat merupakan dokuman panduan dan acuan gerak di sektor pariwisata Dusun Pondoh selama lima tahun sedari tahun 2021 sampai dengan tahun 2026. Sebab faktanya dalam hal administrasi dan perencanaan pengelolaan wisata khususnya tubing bon pondoh sendiri masih tergolong kurang sistematis dan perlu banyak perbaikan. Sehingga mimpi besar warga Dusun Pondoh dalam mewujudkan dusunnya menjadi salah satu Desa Wisata menjadi satu hal yang patut untuk diraih dan perjuangkan. Bayangkan saja, dengan sejumlah potensi alam, perkebunan, pertanian, hingga peternakan, semua tersedia didalam dusun ini. Ibaratnya, kita melangkah kemana saja di Dusun Pondoh maka potensi akan terhampar didepan mata kita.
Optimisme dalam membangun Indonesia harus dimulai dari desa. Desa menjadi salah satu penyokong potensi yang mampu menjadikan Indonesia kuat hari ini. Tanpa desa, Indonesia tak ada. Tanpa desa, kita bukanlah apa – apa. Dengan segala bentuk kekayaan dan kelestarian yang tuhan berikan, maka sudah sepatutnya kita jaga dengan sebaik- baiknya. Pemerintah sebagai aktor strategis harus mampu memberikan dorongan dan dukungan yang optimal kepada seluruh desa yang ada di Indonesia. Dengan begitu, setiap desa akan berlomba menunjukan kearifan dan keindahan potensi yang dipunya. Bayangkan saja, dengan total 81.616 desa yang ada di Indonesia jika kita mampu dan berhasil memberdayakannnya dengan baik, macan asia yang sedang tertidur ini jelas akan menunjukkan taringnya!